Dua Warga Tewas Usai Tenggak Arak Oplosan  

Reporter

Editor

Sabtu, 11 Juni 2011 16:17 WIB

REUTERS/Dylan Martinez

TEMPO Interaktif, Blitar - Dua orang tewas dan satu lainnya terkapar setelah menenggak ramuan arak dan buah gadung. Racikan tradisional ini cukup terkenal di kalangan pemabuk sebagai obat penghilang stres.

Khoirul Anwar, 18 tahun, dan dua warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, lainnya barangkali tak menduga jika pesta minuman yang dilakukan Sabtu, 11 Juni 2011, dini hari tadi berakhir tragis. Dua teman Khoirul tewas setelah bersama-sama menenggak minuman oplosan yang diracik sendiri. "Kami memang sedang pesta," kata Khoirul yang selamat dari tragedi itu, siang tadi.

Dia menceritakan petaka ini terjadi saat mereka menggelar pesta minuman keras di rumah salah satu temannya yang menjadi korban tadi malam. Beberapa bahan racikan disiapkan untuk melawan hawa dingin kemarau, di antaranya adalah arak dan buah gadung.

Di kalangan masyarakat Blitar, buah gadung cukup dikenal sebagai makanan ringan yang gurih. Biasanya warga memotongnya tipis-tipis untuk dijadikan keripik gadung. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, buah ini akan menyebabkan pusing karena mengandung zat sianida. "Kami membakarnya sebagai campuran arak," kata Khoirul yang masih tergeletak di rumah sakit.

Belum habis ramuan arak yang disiapkan, dua teman Khoirul mengeluh pusing. Satu orang kemudian masuk ke dalam kamar, sedangkan yang lainnya merebahkan diri di ruang tengah. Keduanya mengembuskan napas setelah tak mampu melawan reaksi alkohol dan sianida yang berlebihan. Sementara, Khoirul selamat karena hanya menenggak sedikit minuman itu.

Kepala Kepolisian Sektor Kanigoro, Ajun Komisaris Imam Subekhi, memastikan korban meninggal akibat minuman yang diracik sendiri. Polisi menemukan dua botol berisi arak dan tiga buah gadung di dekat jenazah korban. "Minuman oplosan sangat berbahaya," katanya.

Menurut catatan polisi, kasus tewasnya pemuda akibat minuman keras oplosan cukup sering terjadi. Namun, warga tampaknya tak pernah kapok untuk mengkonsumsi minuman oplosan tersebut. Beberapa orang bahkan nekat mencampur minuman keras dengan obat nyamuk.

HARI TRI WASONO


Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya