Istana Gebang Sepi dari Grebeg Pancasila  

Reporter

Editor

Rabu, 1 Juni 2011 14:26 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Blitar - Peringatan Grebeg Pancasila di Kota Blitar, Rabu 1 Juni 2011, tak begitu meriah dibandingkan tahun lalu. Panitia memindahkan lokasi peringatan dari Istana Gebang ke rumah dinas walikota menyusul polemik penjualan rumah bersejarah itu oleh keluarga Bung Karno.

Grebeg Pancasila yang digelar untuk memperingati hari kelahiran Pancasila ini merupakan agenda tahunan Pemerintah Kota Blitar. Salah satu sesi acara yang paling ditunggu masyarakat Blitar adalah kirab atau pawai gunungan tumpeng yang diperebutkan warga. Mereka meyakini tumpeng yang dimakan akan membawa berkah tersendiri dari sosok Bung Karno, orang yang telah melahirkan Pancasila.

Meski dihadiri ratusan orang, suasana peringatan tahun ini agak berbeda dengan sebelumnya. Festival lampion yang biasanya diarak dari Istana Gebang di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, dialihkan ke rumah dinas Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar, di Jalan Sudanco Supriyadi.


Pemerintah berdalih ingin menjaga hubungan dengan keluarga Bung Karno yang sedang tertimpa persoalan terkait rencana penjualan rumah tersebut. “Ibarat bertetangga, tak enak jika meminjam rumah yang sedang bermasalah untuk melaksanakan pesta,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Blitar, Hadi Maskun, Rabu, 1 Juni 2011.

Hadi menjelaskan saat ini ahli waris Istana Gebang, rumah yang menjadi tempat tinggal Bung Karno sejak kecil hingga remaja bersama orang tuanya, sedang dalam status sengketa. Sebelas putra-putri Sukarmini, kakak kandung Soekarno, yang menempati rumah itu berbeda sikap soal rencana penjualan rumah tersebut kepada Pemerintah Kota Blitar.


Ketika transaksi dengan nilai jual Rp 35 milyar hampir dilaksanakan, salah satu ahli waris menolak meneruskan penjualan. Persoalan ini bahkan telah dilaporkan ke polisi oleh beberapa ahli waris yang kecewa dengan sikap saudaranya.

Karena alasan itu, Samanhudi memerintahkan lokasi peringatan hari lahirnya Pancasila dialihkan ke rumahnya. Alhasil, festival lampion diarak dari rumah dinas menuju kantor wali kota sejauh dua kilometer. Dilanjutkan dengan iring-iringan gunungan lima yang terbuat dari tumpeng raksasa. Jumlah gunungan ini menggambarkan lima dasar Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia. Di penghujung acara, warga memperebutkan gunungan itu secara bebas setelah dilaksanakan kenduri Pancasila di Makam Bung Karno.

Hingga seluruh rangkaian Grebeg Pancasila yang dilaksanakan dua hari berturut-turut dan berakhir siang tadi, tak satupun keluarga Bung Karno tampak hadir. Menurut Hadi Maskun, Pemerintah Kota Blitar sudah menyampaikan undangan kepada mereka. “Mungkin sedang sibuk di Jakarta,” kata Hadi.

Supeni, 36 tahun, warga Kelurahan Bendogerit mengatakan perayaan Grebeg Pancasila kali ini lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Pemindahan lokasi pawai dari Istana Gebang ke rumah dinas walikota menurut dia kurang pas dengan semangat peringatan. “Bagaimanapun, rumah Bung Karno masih lebih layak dibandingkan rumah walikota,” kata Supeni.



HARI TRI WASONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

57 hari lalu

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah

Baca Selengkapnya