TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertanian Bungaran Saragih melantik Kepala Badan Karantina Pertanian, Budi Tri Akoso, di ruang Auditorium kantor pusat Departemen Pertanian, Ragunan, Jakarta, Senin (8/12) siang. Bungaran minta agar pejabat yang baru fokus pada fungsi utama lembaga ini.Dalam sambutannya, Bungaran mengatakan, badan karantina pertanian merupakan institusi pelayanan publik, bukan lembaga pengumpul penerimaan negara bukan pajak. Hal ini bukan berarti penerimaan negara bukan pajak tidak penting, tapi jangan sampai target itu menjadi misi utama hingga fungsi karantina sebagai protektor dan promotor pembangunan sistem dan usaha agribisnis menjadi terabaikan. Bungaran mengatakan, ada beberapa hal penting yang menjadi tugas lembaga ini. Di antaranya adalah menjadikan badan karantina pertanian sebagai organisasi yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat luas. Lembaga ini juga diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan negara tetangga dan menunjukkan strategi untuk memproteksi wilayah Indonesia dari ancaman penyakit hewan menular pada ternak. Selain itu, lembaga ini diharapkan meningkatkan kerja sama dengan The Office International Des Epizootics (OIE) dan berbagai organisasi internasional yang bergerak dalam perlindungan tanaman. Selain itu menuntaskan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 49, khusunya menyangkut penerimaan negara bukan pajak, serta melakukan pembenahan terhadap sumberdaya manusia dan sarana prasarana yang ada. Sebelumnya, Kepala Badan Karantina dijabat Sofyan Sudardjat, yang kurang lebih satu tahun menduduki jabatan ini sebagai kepala ad interim. Martha Warta - Tempo News Room