Bukan Rindu Orba, Tapi Warga Ingin Orde Sekarang Lebih Baik Lagi

Reporter

Editor

Selasa, 17 Mei 2011 10:16 WIB

Soeharto. TEMPO/Rini PWI

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tubagus Hassanuddin, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPR, punya pendapat lain soal hasil survei Indo Barometer yang menyebutkan warga merindukan kembali era Orde Baru di masa Presiden Soeharto. Menurut Hassanudin, yang lebih tepat memaknai fenomena ini adalah, warga sesungguhnya menginginkan orde yang lebih baik dari reformasi ini. Itu bisa diartikan, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono gagal dalam meningkatkan kinerjanya.

"Ibu saya kalau disuruh memilih masa Belanda, Orde Baru, atau reformasi. Jawabannya memilih zaman Belanda karena giginya masih utuh," kata Hassanuddin di Jakarta, Senin 16 Mei 2011.

Hassanuddin sendiri mengaku tak tahu kuisoner yang diberikan kepada masyarakat, sehingga ada kesimpulan Orde Baru lebih baik dari era reformasi. Namun, dari hasil keliling ke masyarakat yang ada adalah kekecewan pada kinerja pemerintah. "Pemerintah perlu memperbaiki kinerjanya. Harus ada perbaikan dari Presiden. Capaiannya belum optimal."

Haris Azhar, Koordinator Eksekutif Nasional KontraS, menegaskan rezim SBY gagal mengimplementasikan membangun kedewasaan demokrasi dengan konten membangun kesejahteraan rakyat, keberpihakan pada masyarakat kecil, serta membangun keadilan pada masyarakat. "Secara manajerial tidak ada panutan. Yang muncul hanya satu janji dari satu sesi ke sesi lain," katanya.

Padahal, rezim SBY, kata Haris, diuntungkan oleh rezim transisi B.J. Habibie, Gus Dur, dan Megawati yang mendorong dan membangun aturan dan institusi yang menopang demokrasi. "Kegagalan SBY hari ini adalah gagal menggunakan instrumen itu. Modal hukumnya sudah ada."

Haris menegaskan, secara manajerial dan leadership pun tidak jadi panutan. Harusnya sebagai Presiden SBY muncul dan dijadikan satu modal. Semisal Nilson Mandela, walaupun hanya sekali jadi presiden, tapi punya agenda politik yang jelas membangun bangsa bersama dan berwarna. Perangkat dan aturan hukumnya bekerja sampai ke bawah. "SBY membangun janji satu baru reformasi, menggunakan perangkat masa lalu."

Dalam hasil survei terbaru yang dilakukan Indo Barometer bertajuk "Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY- Boediono", Soeharto masih menempati urutan pertama sebagai presiden yang paling disukai publik.

Dari survei yang melibatkan 1.200 orang itu, 36,54 persen responden dari seluruh Indonesia memilih Soeharto, lalu Susilo Bambang Yudhoyono sebesar 20,9 persen, Soekarno dengan 9,8 persen, Megawati dengan 9,2 persen, B.J. Habibie dengan 4,4 persen, dan Abdurrahman Wahid dengan 4,4 persen. Sayangnya, Indo Barometer tak mencantumkan peta wilayah publik terhadap presiden yang mereka sukai. Apakah mayoritas publik yang memilih Soeharto berada di Jawa atau Sumatra atau Indonesia Timur.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

2 hari lalu

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

Setelah demonstrasi besar akibat krisis ekonomi dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

7 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

13 hari lalu

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Q1-2024 dan Ekspektasi Q2-2024.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

15 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

16 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

24 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

24 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

26 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

26 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

26 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya