Pembebasan Sandera Menunggu Permintaan Singapura  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Mei 2011 18:44 WIB

marinetraffic.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah belum menerima permintaan bantuan dari Pemerintah Singapura untuk membebaskan awak kapal MT Gemini yang dibajak perompak Somalia. "Sampai hari ini kami belum menerima informasi dari Singapura," kata Sagom Tamboen, Deputi Komunikasi dan Informasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Selasa 3 Mei 2011.

Meski ada 13 warga Indonesia di kapal itu, pemerintah hanya bisa memantau perkembangan lewat Pemerintah Singapura. Masalahnya, Pemerintah Singapura juga mengalami kesulitan menggali informasi tentang kondisi kapal milik perusahaan Glory Singapura itu.

Menurut Sagom, pihaknya kesulitan mengakses informasi tentang kondisi kapal beserta awaknya karena awak kapal harus memberi kabar ke pemilik kapal, lalu pemilik kapal yang akan meneruskan informasi itu ke Pemerintah Singapura. "Kita susah mendapat info itu secara langsung karena pembajak biasanya hanya mau bicara dengan pemilik kapal," kata Sagom.

Kapal MT Gemini dibajak pada 30 April 2011, pukul 12.33 waktu Singapura, saat meninggalkan perairan Kenya, menuju Somalia. Kapal itu membawa 28 ribu ton minyak sawit mentah dari Indonesia menuju Kenya. Perompak Somalia membajak kapal itu sehari sebelum membebaskan kapal MV Sinar Kudus dan 20 awaknya. Di antara 25 awak kapal tanker MT Gemini itu, 13 orang adalah warga negara Indonesia.

Selain 13 warga Indonesia, perompak Somalia juga menyandera 12 kru kapal lainnya. Mereka adalah lima warga Cina, empat warga Korea Selatan, dan tiga warga Burma.

Sagom mengatakan, penanggung jawab utama pembebasan kapal adalah Pemerintah Singapura. Pemerintah Indonesia tak mungkin bertindak sendiri untuk membebaskan 13 warganya karena mereka memang bekerja di kapal Singapura. Saat ini, yang dapat dilakukan Pemerintah Indonesia hanya menunggu informasi terkini dari Pemerintah Singapura. "Pemerintah percaya penuh penanganan pembajakan kapal kepada pemilik kapal dan Pemerintah Singapura," kata Sagom.

Pemerintah juga memahami kesulitan yang dialami Singapura karena hingga saat ini mereka sulit berkomunikasi dengan awak kapal. "Jika perlu dukungan, kita akan upayakan," katanya.

Pemerintah, menurut Sagim, tak bisa memberikan tenggat kepada Pemerintah Singapura, kapan penyelamatan dilakukan. "Kapal kita sendiri saja sulit diperkirakan," katanya.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Lima Fakta Bajak Laut yang Beraksi di Teluk Jakarta

23 Juli 2020

Lima Fakta Bajak Laut yang Beraksi di Teluk Jakarta

Direktorat Polairud Polda Metro Jaya baru saja menangkap 4 orang sindikat bajak laut yang beraksi di Teluk Jakarta pada Ahad dini hari

Baca Selengkapnya

Sudah 3 Tahun Beraksi, Bajak Laut Teluk Jakarta Raup Rp 10 Miliar

20 Juli 2020

Sudah 3 Tahun Beraksi, Bajak Laut Teluk Jakarta Raup Rp 10 Miliar

Bajak laut yang beroperasi di Teluk Jakarta ini kerap mencegat kapal nelayan dan merampas hasil tangkapan berikut uang yang dibawa.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya