TEMPO Interaktif, Jakarta:Mutasi yang terjadi di dalam tubuh TNI kali ini yang hanya melibatkan perwira tinggi bintang satu dan dua, sepenuhnya proses yang dilakukan intern TNI. “Memang sistem kita begitu, kenapa sih dipertanyakan,” kata Kapuspen TNI Marsda Graito Husodo ketika dihubungi Tempo News Room lewat telepon, Sabtu (16/2) sore. Graito menjelaskan, tidak ada aturan bahwa proses mutasi di dalam tubuh TNI harus dilakukan secara berurutan dari bintang satu, bintang dua, bintang tiga, lalu bintang empat. Begitu pula sebaliknya, atau secara bersamaan. “Kenapa tidak sekalian dengan kopralnya saja sekalian ya,” ujarnya. Belum dilakukannya mutasi pada perwira berbintang tiga, menurut dia, karena memang belum ada di antara mereka yang sudah harus memasuki usia pensiun. Selain itu, pada saat ini kebetulan belum terdapat posisi-posisi yang kosong yang berkesesuaian. “Ini sistem kita, tidak ada alasan spesifik apa pun,” Graito menjelaskan. Ketika ditanya mengenai isi pertemuan Panglima TNI dengan Presiden Jumat (15/2), apakah juga membicarakan pergantian tongkat komando Panglima TNI, Graito mengaku tidak tahu. ”Panglima tidak membicarakannya dengan saya,” ujar dia. Graito menyampaikan bahwa serah terima jabatan dari mereka yang telah dimutasikan akan dilakukan paling cepat dua minggu setelah pengumuman. Seperti diketahui, pengumuman mutasi itu dilakuan Jumat (15/2). (Wuragil – Tempo News Room)