TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia dan Kroasia menandatangani empat perjanjian kerjasama. Kerja sama itu masing-masing, penghapusan pajak berganda, bidang pendidikan dan kebudayaan, pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas serta kerjasama antara departemen luar negeri kedua negara dalam bidang pendidikan dan pelatihan bagi para diplomat. Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan di ruang Sunda Kelapa Departemen Luar Negeri, Jumat (15/2) pagi. Dalam penandatanganan itu, pemerintah Kroasia diwakili Wakil Menteri Luar Negeri Vesna Vijetkovic Kurelec. Sementara dari pihak Indonesia diwakili Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Makarim Wibisono. “Saya sangat gembira dan merasa terhormat dengan penandatanganan empat buah kesepakatan ini,” ujar Kurelec seusai acara tersebut. Ia menambahkan, perjanjian pengurangan pajak berganda ini akan meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi antara Kroasia dan Indonesia. Kerjasama ekonomi yang terjalin selama ini tidak berlangsung sangat baik. Yang paling erat adalah kerjasama di bidang politik. Kerjasama ekonomi yang dilakukan antara kedua negara khususnya terfokus pada kerjasama antar pengusaha dan kamar dagang dan industri kedua negara. “Saya harap, pengusaha Kroasia akan menanamkan investasinya di Indonesia,” kata Kurelec. Wibisono menjelaskan, Kroasia sangat potensial untuk memberikan kemajuan teknologi kepada Indonesia. “Kroasia sejak zaman Yugoslavia adalah pusat Industri Yugoslavia,” ujar dia. Di sana terdapat antara lain pabrik senjata kapal terbang dan mobil. Kita berharap, kata Wibisono, perjanjian pengurangan pajak berganda akan mendorong mengalirnya arus investasi dari Kroasia ke Indonesia. Dijelaskannya, Kroasia merupakan industri maju, tetapi tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang mencukupi. Sementara Indonesia mempunyai banyak SDA. Namun teknologinya kurang. “Ini bisa match dengan baik apabila dikelola baik,” tambah dia. Saat ini, lanjut dia, Kroasia mengimpor kayu, furnitur dan minyak mentah dari Indonesia. Jumlahnya masih bisa ditingkatkan pada masa akan mendatang. Dalam kunjungan selama lima hari sejak 13-17 Februari, Presiden Kroasia Stephen Mesic didampingi oleh Menteri Pariwisata Ave Jupin Ruskovic, Wakil Menteri Luar Negeri Vesna Vijetkovic Kurelec, Penasehat Presiden Bidang Luar Negeri Tomislav Jekic, Penasehat Presiden Bidang Pengetahuan dan Pendidikan, Esad Krohic, Penasehat Presiden Bidang Ekonomi Dubravko Radosevic, Asisten Penasehat Presiden Bidang Kebijakan LN, Anica Djamic. (Faisal Assegaf - Tempo News Room)