Selain enam keris raksasa, mereka juga akan mengirabkan 71 keris bagi berbagai daerah di Indonesia. Mereka juga bakal mengkirab piagam pengakuan dari United National Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang menyatakan bahwa keris merupakan warisan dunia asal Indonesia. “Piagam ini baru pertama kalinya dikirabkan,” kata koordinator penyelenggara, Joko Suyanto saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Senin, 18 April 2011.
Menurut Joko, kirab tersebut akan dimulai pada Selasa Sore, pukul 15.00 WIB. Kirab tersebut mengambil start di Rumah Dinas Wali Kota Surakarta, dan selesai di Kusuma Sahid Prince Hotel, tempat pelaksanaan kongres.
Joko menjelaskan, salah satu keris yang akan dikirab adalah replika keris Kyai Plered, yang merupakan pusaka milik Keraton Kasunanan. Para empu yang membuat replika itu membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk menyelesaikan keris berukuran dua meter itu.
Menurut Joko, pelaksanaan kongres tersebut sengaja digelar di Surakarta lantaran dukungan dari pemerintah daerah setempat. Selain itu, Surakarta juga dianggap sebagai tempat perkembangan ilmu perkerisan. “Kurikulum tentang keris masih diajarkan di Institut Seni Indonesia Surakarta,” kata Joko.
Selain itu, hingga saat ini di Surakarta masih terdapat delapan tempat membuat keris atau baselen yang masih berproduksi. “Surakarta merupakan pemilik baselen terbanyak,” ujarnya. Salah satunya adalah baselen Meteor Putih yang menggunakan batuan meteorit sebagai campuran bahan baku kerisnya.
Rangga Jati, salah satu pengamat keris mengatakan, Surakarta merupakan kota yang memiliki manuskrip terlengkap mengenai perkerisan. Manuskrip tersebut tersimpan di perpustakaan Keraton Kasunanan dan Museum Radya Pustaka. “Manuskrip kuno itu menunjukkan jika Surakarta merupakan tempat berkembangnya industri keris,” kata Rangga.
Salah satu kitab kuno yang banyak menceritakan mengenai proses pembuatan keris adalah Kitab Centhini. Dalam kitab yang berisi 12 bab tersebut, tulisan mengenai proses pembuatan keris diceritakan di empat bab pertama. Kitab tersebut ditulis pada tahun 1814 Masehi oleh tiga pujangga keraton.
Ahmad Rafiq
Berita terkait
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum
31 hari lalu
Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.
Baca SelengkapnyaNyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada
53 hari lalu
Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai
14 Februari 2024
Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.
Baca SelengkapnyaTahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?
9 Januari 2024
Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah
Baca Selengkapnya3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah
2 November 2023
Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.
Baca SelengkapnyaKeraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism
20 September 2023
Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu
19 September 2023
UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.
Baca SelengkapnyaDestinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan
29 April 2023
Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.
Baca SelengkapnyaCatatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022
28 Desember 2022
Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022
Baca SelengkapnyaTiga Penjual Batik di Yogyakarta
15 Oktober 2022
Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.
Baca Selengkapnya