Garut Dapat Alokasi Dana Rp 9,5 Miliar untuk Ibu Hamil

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 16:29 WIB

Ilustrasi Ibu hamil.foto: TEMPO/Hendra Suhara
TEMPO Interaktif, Garut -Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku mendapatkan jatah sebesar Rp9,5 miliar untuk ibu hamil. Dana itu diberikan Kementerian Kesehatan untuk program persalinan gratis selama tahun 2011. “Dananya belum sampai ke Garut, itu hanya alokasi saja dari Kementerian untuk Garut,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Herdi Hidayat, Kamis 14 April 2011.

Menurut dia, saat ini pihaknya tengah berkonsultasi dengan Kementerian untuk mempercepat proses pencairan dana tersebut. Salah satunya dengan membuka account rekening. Dana bantuan ini rencana sudah dapat diterima Kabupaten Garut paling lambat Mei mendatang.

Namun, Herdi mengaku, proses persalinan gratis telah bisa dinikmati oleh masyarakat, terutama ibu hamil yang proses persalinannya di Pusat Kesehatan Masyarakat setempat. “Meski dana belum ada tapi program ini sudah berjalan, klaimnya nanti akan dibayar setelah dana turun,” ujarnya.

Herdi menambahkan, dana itu untuk 65 unit Puskesmas dan jaringannya seperti Pustu, Poskesdes serta bidan praktek yang telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Dinas Kesehatan. Sementara untuk persalinan gratis di rumah sakit akan mendapatkan bantuan tersendiri dari Kementerian.

Setiap ibu hamil akan mendapatkan bantuan sebesar Rp400-500 ribu. Dana itu di antaranya untuk pemeriksaan kandungan ibu hamil maksimal empat kali dengan biaya setiap kali pemeriksaan sebesar Rp10 ribu. Sedangkan sisanya untuk biaya persalinan sebesar Rp350 ribu dan Rp500 ribu untuk persalinan yang menggunakan alat medis lainnya seperti operasi caesar.

Bantuan ini diberikan kepada semua ibu hamil tanpa mengenal status ekonomi. Sebab, program yang diluncurkan pemerintah pusat ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi pada saat persalinan.

Herdi menilai, jumlah bantuan program persalinan gratis yang diberikan ini tidak akan mengakomodasi seluruh ibu hamil di daerahnya. Menurut dia, bantuan itu hanya mampu membiayai sekitar 30 ribu ibu hamil saja, karena berdasarkan data tahun sebelumnya jumlah persalinan di daerahnya mencapai 40 ribu orang. “Bantuan ini masih minim, tapi bagi ibu hamil yang belum terakomodasi akan dibiayai oleh Jamkesda yang bersumber dari pemerintah provinsi,” ujarnya.

Sementara itu, program persalinan gratis di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut belum berjalan. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Garut, Maskut Farid, menyatakan alasan belum dilaksanakannya program ini karena pihaknya belum mengetahui payung hukum pelaksanaan program tersebut. “Sampai sekarang kita masih menunggu petunjuk pelaksanaannya, saya takut dipersalahkan kalau ini dilakukan sebelum ada aturan yang jelas,” ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

17 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

38 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

50 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

57 hari lalu

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

58 hari lalu

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

30 Januari 2024

Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

Sebagai pengguna BPJS Kesehatan, wajib tahu cara pindah faskes BPJS Kesehatan. Hal ini diperlukan saat Anda pindah domisili atau kerja.

Baca Selengkapnya