Anak Ditahan Polisi, Ibu Coba Bunuh Diri  

Reporter

Editor

Senin, 4 April 2011 15:10 WIB

TEMPO Interaktif, PAMEKASAN - Suliati, 50-an tahun, warga Kelurahan Kowel, Kota Pamekasan, Jawa Timur, Senin siang (4/4), mencoba bunuh diri dengan merebahkan tubuhnya di tengah jalan di depan Markas Kepolisian Resor Pamekasan.

Aksi yang menghebohkan warga tersebut dilakukan untuk memprotes penahanan anaknya, Hari, 25 tahun. Hari yang bermukim di Desa Jungcangcang ditahan polisi karena diduga mencuri telepon seluler milik Suprapto, 25 tahun.

Sebelum merebahkan diri di jalan, Suliati meneriakkan kata-kata kurang sopan kepada polisi setelah membezuk anaknya di tahanan.

"Kenapa anak saya saja yang ditahan, sementara Suprapto tidak, anak saya mengaku tersiksa batinnya di tahanan," kata Suliati dengan penuh emosi.

Kenapa Suliati ingin Suprapto yang notabene merupakan korban pencurian harus ditahan? Dari sejumlah informasi yang dihimpun Tempo, kasus ini bermula saat Suprapto yang merupakan pengelola tempat fitnes di Kota Pamekasa kehilangan ponselnya 2 Pebruari 2011 lalu.

Suprapto mencurigai Hari yang mengambil karena tidak ada orang lain saat ponselnya raib. Hari juga merupakan orang baru di tempat fitnesnya. "Sebelum ada Hari tidak pernah ada barang hilang," ujar Suprapto.

Namun ketika ditanya, Hari membantah mengambil. Esok harinya, Suprapto menelpon Hari dan menanyakan kembali soal ponsel yang hilang. Hari ternyata mengaku, namun dia bersikeras tidak mengambil melainkan hanya mengamankan.

Hari kemudian mendatangi rumah Suprapto untuk mengembalikan ponsel tersebut. Suprapto rupanya sudah naik pitam, dan melayangkan bogem ke pelipis kiri Hari hingga berdarah.

Tak terima dipukul, Hari melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke polisi. Suprapto pun ditahan. Namun, Suprapto hanya satu minggu menjalani tahanan kemudian dilepaskan. Suprapto bahkan melaporkan balik Hari atas kasus pencurian ponsel yang mengakibatkan Hari meringkuk di dalam tahanan.

Kepala Satuas Reserse dan Kriminalitas Polres Pamekasan Ajun Komisaris Polisi Nur Amin, hingga berita ini ditulis, belum bisa dimintai konfirmasi. Telpon selulernya tidak diangkat ketika dihubungi Tempo. Pertanyaan melalui pesan pendek juga tidak dijawab. MUSTHOFA BISRI.

Berita terkait

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

21 jam lalu

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

Dua orang tewas usai melompat dari Jembatan Barelang di Kota Batam dalam waktu yang berdekatan

Baca Selengkapnya

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

5 hari lalu

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

Pria itu diduga melompat setelah meminjam handphone seorang pengunjung Jembatan Barelang. Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

8 hari lalu

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

Kematian Brigadir RAT masih menyisakan misteri. Untuk apa ia di Jakarta, padahal tugasnya di Manado? Kenapa beda keterangan Polda Sulut dan pengusaha?

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

10 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

12 hari lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

15 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

16 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

16 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

16 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

16 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya