Montara dan Timnas Pencemaran Laut Akan Digugat

Reporter

Editor

Senin, 28 Maret 2011 09:42 WIB

abc.net.au

TEMPO Interaktif, Kupang - Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) menyiapkan gugatan kepada PTTEP Australasia sebagai pengelola ladang minyak Montara dan Menteri Perhubungan Fredi Numberi sebagai Ketua Tim Nasional (Timnas) Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut (PKDTML).

Gugatan itu akan dilayangkan YPTB jika PTTEP Australasia dan pemerintah federal Australia tidak menanggapi klaim yang telah diakui oleh Komisi Penyelidik Montara terkait pencemaran di Laut Timor akibat meledaknya ladang minyak Montara pada 21 Agustus 2009 silam.

"Gugatannya sedang dipersiapkan oleh pengacara kami di Australia," kata Ketua YPTB Fredi Tanoni kepada wartawan di Kupang, Senin (28/3).

Gugatan itu, menurut dia, sedang dipersiapkan oleh tim pengacara yang diketuai Christine Mason dan Philip Vincent dan akan melibatkan ahli manajemen perikanan Australia, Richard Mounsey, serta 30 pengacara dan ilmuwan senior. "Saya sudah minta tim pengacara untuk melakukan koordinasi dan mengajukan gugatan itu ke Mahkamah Internasional," katanya.

Sementara gugatan ke Timnas PKDTML pimpinan Fredi Numberi akan dilayangkan jika Pemerintah Indonesia atau Timnas PKDTML enggan melaksanakan sebuah penelitian ilmiah dan memaksakan kehendaknya untuk terus melanjutkan negosiasi dengan PTTEP Australasia dengan menggunakan data yang hanya berdasarkan asumsi, dan tidak bersedia menuntut Pemerintah Federal Australia untuk bertanggung jawab.

"Kita juga akan ajukan gugatan kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini Timnas PKDTML yang dipimpin Fredi Numberi," katanya.

Dia mencontohkan pernyataan Fredi Numberi yang menyatakan bahwa volume tumpahan minyak Montara hanya sebesar 400 barel per hari dan hanya 12 desa di NTT saja yang tercemar, yakni delapan desa di Kabupaten Rote Ndao dan empat desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Bahkan, Deputy Meneg Lingkungan Hidup, Masnellyati Hilman, mengatakan luas wilayah pencemaran hanya 26.663 kilometer persegi. Faktanya, tambah Tanoni, Komisi Penyelidik Bencana Montara menyatakan volume tumpahan minyak Montara minimal mencapai 2.000 barel per hari.

Tidak hanya itu, lanjutnya, para ahli perminyakan Australia memperkirakan jumlah tumpahan minyak mencapai 5.000-7.000 barel per hari atau lebih. "Luas wilayah laut Timor yang tercemar seluas 78.000 kilometer persegi," katanya.

Komisi Penyelidik Bencana Montara sendiri memperkirakan pencemaran yang terjadi mencapai 90.000 kilometer persegi secara keseluruhan. Dan, 85-95 persen berada di perairan Indonesia. "Faktanya, ada 14 kabupaten/kota di NTT yang terdampak, termasuk Oecusse wilayah Timor Leste," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya