Puluhan Siswa SLTP 56 Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Selasa, 2 Desember 2003 15:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 70 siswa kelas I Sekolah Lanjutan Menengah Pertama 56 Melawai mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jalan Ampera Raya, Selasa (2/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka yang didampingi dua orang guru dan lima orangtua murid berunjuk rasa meminta kepada para majelis hakim agar memutuskan kasus tukar guling tanah yang menimpa sekolah SLTP 56 diputuskan seadil-adilnya. Seorang pengajar Saptam Koko yang diwawancarai Tempo News Room mengatakan, pengadilan akan memutuskan perkara tukar guling tanah SLTP 56 pada hari Kamis 4 Desember 2003 mendatang. Karena itu, mereka mengajak seluruh siswa yang belajar di SLTP 56 Melawai berunjuk rasa ke pengadilan negeri Jakarta Selatan. Tujuannya, menurut Koko, untuk memberi semangat kepada para hakim agar menyelesaikan masalah seadil-adilnya. “SLTP 56 yang ada di Melawai masih memiliki potensi besar sebagai tempat pendidikan. Baik dari segi bangunan maupun lokasi,” kata Koko sambil meminta anak muridnya membentangkan poster-poster ukuran kecil yang terbuat dari kertas karton.Sementara itu, salah seorang guru yang disebut sebagai srikandi SLTP 56, karena gigih memperjuangkan SLTP 56 untuk tetap di Melawai, Nurlela, sedang bertemu dengan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bersama empat orang tua murid. Saat ditemui Tempo News Room, Nurlela mengatakan, ketua pengadilan negeri mau membantu. Karena, mengutip keterangan dari ketua pengadilan negeri Jakarta Selatan Soedarto, status SLTP 56 di Melawai, masih status quo karena itu, para guru maupun murid-murid bisa tetap berada ditempat itu sampai ada keputusan yang jelas dari Mahkamah Agung. Kalau MA belum memutuskan mereka jangan angkat kaki dari sekolah tersebut. Menurut Nurlela, pengadilan negeri nanti akan memanggil gubernur dan pihak-pihak terkait lainnya dalam pemutusan perkara tukar guling tanah SLTP 56.Unjuk rasa ini sendiri merupakan yang kesekian kali dilakukan para siswa, guru dan orangtua murid. Sebelum lebaran mereka juga mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Anak. Di pengadilan negeri Jakarta Selatan siswa-siswi yang memakai seragam putih biru berbaris rapi di depan pintu masuk gedung-gedung pengadilan negeri Jakarta Selatan. Mereka mengangkat poster sambil menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Salah satu isi poster tersebut yaitu, “Tukar Guling SLTP 56 Melawai Sarat KKN”. Poster lainnya berbunyi, “Janganlah Korbankan Kami, Kami Anak Bangsa yang Perlu Pendidikan”, poster lain, “Pak Hakim Berikanlah Putusan dengan Hati Nurani Bukan dengan Kekuasaan”. Semua pengunjuk rasa mendatangi pengadilan negeri Jakarta Selatan menggunakan satu bus metromini. Mereka berangkat dari sekolahnya setelah sebelumnya dikumpulkan dan diberitahu gurunya akan ke pengadilan negeri Jakarta Selatan.Masih menurut Nurlela, jika SLTP 56 kalah, pihaknya tidak akan memindahkan siswa-siswi SLTP 56 ke Jeruk Purut melainkan dimasukkan ke sekolah-sekolah terdekat di Melawai. Salah satu orangtua murid, Eddy Permana mengatakan, unjuk rasa ini merupakan tekanan untuk pengadilan dan jaksa bahwa putra putri mereka butuh pendidikan dan tempat pendidikan yang strategis. Ia sendiri berpartisipasi karena peduli dengan pendidikan. Saat Eddy mengatakan hal tersebut seorang murid laki-laki mengamini pernyataan itu dengan pernyatan “Betul!”. Beberapa siswa yang berunjuk rasa mengatakan, senang-senang saja diajak berdemonstrasi. Sunariah - Tempo News Room

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

54 detik lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

10 menit lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

27 menit lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

29 menit lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

32 menit lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

34 menit lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures

39 menit lalu

Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures

Film terbaru yang diproduseri oleh Umay shahab dan Prilly Latuconsina berjudul "Temurun". Film ini akan disutradarai oleh Inara Syarafani. Berikut sinopsisnya

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi

48 menit lalu

Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi

Apa saja masalah di pendidikan tinggi?

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

50 menit lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

57 menit lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya