Wapres: Ledakan di Maluku Bukan Ukuran Upaya Damai Gagal
Reporter
Editor
Rabu, 23 Juli 2003 14:14 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Hamzah Haz mengatakan, sebaiknya ledakan di Maluku tidak dijadikan ukuran bahwa upaya perdaiaman di sana pasca perundingan di Malino gagal. “Saya kira tentu ada yang tidak puas,” kata Wapres saat ditemui sebelum mengikuti sidang kabinet di gedung utama Sekertariat Negara, Jakarta, Kamis(14/2). Kejadian semacam itu, menurut Wapres, juga pernah terjadi di Poso, Sulawesi Tengah setelah perundingan di Malino. Namun, masalah itu kemudian dapat diredakan kembali sehingga upaya perdamaian dapat terus berlanjut. Ia berharap agar aparat keamanan dapat segera melakukan penyisiran terhadap kelompok-kelompok yang diuga melakukan peledakan di Ambon itu untuk menemukan indikasi pelaku peledakan tersebut. “Siapa tahu kita dapat menemukan para provokator,” ujarnya. Wapres mengharapkan semua pihak tetap optimis perdamaian dapat terwujud di Maluku. Pasca perundingan di Malino tentu ada kelompok yang merasa puas dan tidak puas. Bahkan bisa saja ada kelompok lain di luar itu yang ingin menganggu proses perdamaian yang tengah dirintis. Ia menginformasikan, kemungkinan dalam sidang kabinet kali ini Kapolri Da’i Bachtiar akan melaporkan perkembangan penanganan masalah tersebut. Seperti diketahui seusai perjanjian di Malino, dua ledakan terdengar di Ambon Rabu (13/2) malam. Ledakan itu terjadi di Kelurahan Trijali, Kecamatan Sirimau dan wilayah Batu Gantung. Namun ledakan itu terjadi di wilayah kosong yang tak berpenghuni sehingga tidak memakan korban. Menko Kesra Jusuf Kalla sangat menyesalkan kejadian itu dan meminta agar tindakan kriminal itu harus segera diselesaikan oleh TNI dan Polri. (Dara Meutia Uning -Tempo News Room)
Berita terkait
Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya
14 menit lalu
Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya
Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
23 menit lalu
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.