Polisi Dicurigai Sengaja Tutupi Kasus Pembunuhan Jurnalis

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 19:37 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO Interaktif, Jakarta - Maluku Media Center, lembaga wartawan Maluku, curiga polisi sengaja menyembunyikan sejumlah fakta dalam perkara terbunuhnya Ridwan Salamun, reporter Sun TV di Tual, Maluku Tenggara. Sebab dari hasil investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, ada indikasi polisi melanggar prosedur tetap (protap) saat melerai bentrok antarkelompok yang menewaskan Ridwan.

“Saya curiga protap keamanan saat bentrokan terjadi itu dilanggar,” kata Koordinator MMC, Insany Syahbarwaty, usai bertemu dengan Jaksa Agung Basrief Arief, di Kejaksaan Agung, Jumat (4/3).

Insany menjelaskan, indikasi pertama adalah, saat bentrok antara kelompok Banda Ely dan Fiditan terjadi, hanya ada empat polisi dan dua tentara yang bertugas mendinginkan suasana. Indikasi kedua, polisi tampak membiarkan Ridwan yang terkena luka bacok, selama lebih dari dua jam.

“Nah itu yang membuat kami curiga. Jangan sampai ini ada unsur upaya menutupi bahwa mereka telah melakukan kesalahan protap di sini. Sehingga kemudian mereka merekayasa bagaimana caranya agar Ridwan dijadikan pelaku penyerangan, dan bukan sedang meliput,” ujarnya.

Sebelumnya, Kejaksaan berkukuh Ridwan saat bentrok 21 Agustus 2010 tidak sedang bertugas meliput. Basrief bahkan menyebut, Ridwan saat itu berada di kelompok penyerang, dan membawa parang sebagai senjata untuk menyerang terdakwa -yang kini sedang dalam proses persidangan.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti yang turut menemui Basrief, janggal jika Ridwan dianggap aparat sebagai pihak penyerang. “Dia aktivis pro-perdamaian. Aneh kalau dia ikut menyerang. Makanya dia mungkin terlalu percaya diri, saat penyerangan ambil kamera,” ujarnya.

Koreksi atas kejanggalan yang juga disampaikan Dewan Pers dan MMC kepada Basrief adalah soal anggapan bahwa Ridwan menyerang ketiga terdakwa sampai menimbulkan luka permanen. “Investigasi kami, luka-luka itu terjadi belakangan, bukan saat kejadian,” kata Bambang. “Jadi itu kami duga bagian dari rekayasa,” imbuhnya.

Isma Savitri

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

11 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

5 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

5 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

20 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

22 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

27 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

30 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

31 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya