Walhi Pertanyakan Penyelesaian Penembakan Warga Senyerang  

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 12:38 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jambi - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi, mempertanyaakanpenyelesaian kasus penembakan oleh anggota Brimob Polda Jambi, sehingga menewaskan Ahmad Adam, 45 tahun, warga Desa/Kecamatan, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, 11 Agustus 2010.

"Hampir lima bulan berjalan, tapi kasus penembakan itu tak kunjung terselesaikan, tak satu pun anggota Brimob yang dijadikan sebagai tersangka," kata Arif Munandar, Direktur Eksekutif Walhi Jambi, kepada Tempo, Jumat (4/3).

Padahal, kata dia, jelas-jelas korban tewas dengan kepala tertembus peluru tajam dari aparat, ketika mengamankan aksi warga memblokir Sungai Pangabuan Sebagai bentuk protes terhadap PT Wirakarya Sakti, (WKS) yang dituding telah menyerobot lahan milik mereka.

Kejadiannya bermula ketika ratusan orang warga Senyerang melakukan pemblokiran Sungai Pangabuan untuk menghambat lajunya masuk kapal-kapal barang pengangkut kebutuhan PT WKS. Kapal pengangkut barang tersebut ternyata sudah mendapat pengamanan beberapa personil Brimob Polda Jambi.

Warga dengan bringas berupaya menghalau dan mencoba menghentikan kapal yang melalui jalur sungai itu, antara lain dengan melempar benda keras dan bom molotop. Merasa terancam, aparat yang sebelumnya sudah dilengkapai persenjataan organis menembak ke arah korban, dan akhirnya mengenai kening Ahmad Adam hingga tembus kepala bagian Belakang.

"Kami meminta keadilan dan pelaku supaya diadili sesuai hukum berlaku, karena korban merupakan salah seorang anggota kami yang memperjuangkan haknya, karena lahan pertanian warga Senyerang sudah diserobot PT WKS", kata Aidil Fitri, Ketua Persatuan Petani Jambi.

Untuk mengusut kasus ini, Komnas HAM pada 1 Maret lalu sudah turun ke lokasi untuk melakukan investigasi terhadap kejadian penembakan tersebut.

Konflik warga dengan PT WKS karena warga meminta perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanaman industri tersebut, menyelesaikan permasalahan lahan seluas sekitar 7.224 hektare yang diserobot PT WKS tersebut.

Pemerintah Provinsi Jambi telah berupaya untuk memediasi upaya penyelesaian konflik lahan ini, tapi belum menunjukkan kemajuan berarti. PT WKS sebelumnya juga telah menawarkan menyelesaian masalah ini dengan cara pola kemitraan, namun hingga kini belum ada kelanjutannya.

Aidil Fitri menilai, lambannya penyelesaian konflik ini, akibat pemerintah tidak sungguh-sungguh dan kurang tegas dalam menentukan sikap, "Bahkan kami menilai pemerintah daerah lebih berpihak pada perusahaan ketimbang masyarakat", katanya.

Sementara itu, Ajun Komisaris Besar Almansyah, Juru Bicara Polda Jambi, kepada wartawan, mengemukakan jika pihaknya masih mengusut peristiwa tersebut.

Syaiful Bakhori

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya