Petugas Dinas Peternakan Diduga Tertular Virus Flu Burung
Jumat, 25 Februari 2011 16:16 WIB
TEMPO Interaktif, Garut - Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas Peternakan Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berinisial EK, 49 tahun diduga tertular virus H5N1 atau flu burung dari unggas. “Kondisinya mulai membaik, tapi masih suspect flu burung,” ujar Penanggung Jawab Pelaksana Ruang Isolasi RSUD Garut, Asep Roni Aryanto, Jumat (25/2).
Warga Perum Bumi Cempaka Indah, Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan ini, belum diperbolehkan pulang. Pihak rumah sakit masih merawatnya secara intensif di ruang isolasi. EK masuk rumah sakit pada Jumat siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut Asep, sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien memiliki gejala klinis seperti demam, pilek, batuk dan sesak. Bahkan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan kondisi leukosit EK di bawah normal hanya mencapai 3.200/mm3.
Pihak rumah sakit telah mengirim apus hidung dan tenggorokan ke badan penelitian dan pengembangan kesehatan, di Jakarta untuk diteliti. Namun meski begitu tim medis belum bisa menentukan apakah EK positif flu burung atau tidak. “Mudah-mudahan besok sudah ada hasilnya, apakah pasien ini positif flu burung atau tidak,” ujar Asep.
Anak kandung EK, Desi, 26 tahun, menduga ibunya tertular dari unggas yang mati akibat terpapar virus flu burung. Soalnya, selama satu bulan terakhir ini sejak 19 Januari lalu, EK tengah melakukan investigasi terhadap ayam yang terpapar flu burung di wilayah kerjanya. “Tiap hari ibu kontak terus dengan unggas yang mati, ibu baru sakit hari kemarin dengan gejala panas tinggi, batuk, sesak dan filek-filek,” ujarnya di rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, ratusan ayam di Desa Banyuresmi, Sukaratu dan Desa Sukasari, Kecamatan Banyuresmi, terpapar virus H5N1 atau flu burung. Jumlah ayam warga yang mati hingga Jumat ini mencapai 700 ekor.
SIGIT ZULMUNIR