TEMPO Interaktif, Bandung - Penumpang bis Trans Metro Bandung sebentar lagi akan menikmati halte yang baru. Selama ini halte bis yang mirip busway Transjakarta itu hanya dibuat seadanya dengan tenda. Selain halte baru, sistem tiketingnya juga akan menggunakan tiket elektronik.
“Targetnya 4 bulan pembangunan shelter permanen sudah rampung dan tiket elektronik akan langsung diterapkan, mudah-mudahan tidak ada halangan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Prijo Soebandono, seusai peletakan batu pembangunan halte permanen TMB di depan Carrefour Kiaracondong, Bandung, Selasa (8/2)
Pembangunan 32 halte permanen TMB yang dilengkapi dengan sistem tiket elektronik ini menelan biaya sebesar Rp. 13,5 Miliar. Halte tersebut akan dibangun di sepanjang jalan Soekarno – Hatta mulai dari daerah Elang hingga Cibiru yang dilalui bis ini.
“Pembangunan ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan dibiayai oleh investor yaitu PT Horison dengan kompensasi investor memperoleh hak pengelolaan reklame di setiap shelter selama 15 tahun,” papar Prijo.
Prijo mengatakan, sistem tiket elektronik tersebut menggunakan teknologi Radio Frequency Identification, sehingga segala fungsi penjualan, pelayanan operasional, keuangan dan fungsi audit dapat langsung terintegrasi. “Hal ini untuk mengantisipasi bentuk penyimpangan,” katanya
Selain itu, sistem tiket elektronik TMB juga didesain dapat memberikan pelayanan multi tarif, baik tarif harian maupun tarif abonemen bulanan. Dengan sistem ini juga kata Prijo, para pengguna TMB akan mendapatkan reward sesuai dengan sistem poin berdasarkan penggunaan
“Ini juga dapat diintegrasikan dengan sekolah, sehingga kartu pelajar atau mahasiswa dapat digunakan sebagai tiket TMB dengan tarif abonemen bulanan,” katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA