Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin tak mempersoalkan munculnya gerakan anti dirinya, yakni "Gadis" (Gerakan Anti Din Syamsuddin).

"Saya tak masalah dengan munculnya gerakan itu dan tetap jalan terus," ujarnya di sela-sela Musyawarah Wilayah (Muswil) Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur di Surabaya, Sabtu 5 Februari 2011.

Tentang gerakan lintas agama yang didirikannya bersama tokoh lainnya, pria kelahiran Sumbawa Besar tersebut mengaku masih akan terus menyuarakan dan terus mengingatkan pemerintah.

"Kami juga telah menggelar pertemuan dengan forum rektor dan membahasnya semua. Yang jelas kami tidak akan menghentikannya, karena bagi kami ini berhubungan dengan rakyat," tuturnya.

Disinggung apakah tokoh lintas agama akan menggelar pertemuan lagi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Din dengan tegas mengelaknya.

Hanya saja, lanjut dia, jika ada inisiatif dari presiden untuk menemuinya, maka pihaknya akan menerima dan bersama-sama membicarakan serta mencari solusi mengatasi persoalan negara.

Din juga meminta kepada pemerintah agar terus bekerja membangkitkan kinerjanya mencari solusi untuk menghilangkan kemiskinan dan tidak semakin terjebak ekonomi luar negeri.

"Tidak malah mengalihkan perhatian publik dengan menggulirkan isu perseorangan yang bersifat nasional. Mari kita bersama-sama bekerja demi kemajuan negeri ini," papar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu.

Sebelumnya, tokoh lintas-agama menilai pemerintah masih belum maksimal dalam pengentasan kemiskinan dan pemberantasan korupsi.