98 Persen Pengungsi Tim-Tim Ingin Tetap di Indonesia

Reporter

Editor

Rabu, 19 November 2003 11:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Registrasi pengungsi Timor Timur sampai tanggal 12 Juni 2001 pukul 12.30 WITA tercatat telah diikuti oleh 53.824 kepala keluarga (KK) atau 295.744 jiwa. Ini diungkapkan Sekjen Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Djoko Sidik Pramono, pada rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu (13/6).

Menurut Djoko, dari 295.744 jiwa tersebut hanya 113.495 jiwa yang mempunyai hak pilih. Dan dari yang berhak memilih, diperoleh hasil pengungsi yang ingin menetap di Indonesia sebanyak 111. 537 jiwa (98,02%), yang memilih kembali ke Tim-Tim sebanyak 1.250 jiwa (1,1%), dan yang abstain (tidak memilih) sebanyak 708 jiwa (0,62%). “Terhadap pengungsi yang memilih untuk tetap di Indonesia merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menanganinya secara menyeluruh,” tegas Djoko.

Salah satu kebijakan dalam penanganan pengungsi Tim-Tim dalam pasca registrasi, menurut Djoko, adalah melalui program resettlement atau sisipan, baik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) atau di luar NTT. Pelaksanaan program ini harus memperhatikan syarat-syarat: ketersediaan lahan yang layak kembang dan layak usaha, dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan percepatan pertumbuhan wilayah, tersedianya dana yang memadai, dan masyarakat setempat yang mau menerima kehadiran pengungsi agar tidak menimbulkan potensi konflik baru.

Menurut Djoko, dalam tahun 2001, dengan mengoptimalkan dana bersama yang ada pada instansi lintas sektoral, para pengungsi tersebut ditangani melalui Proyek Penanganan Pengungsi Pusat untuk penempatan di NTT sebanyak 1.050 KK melalui pembangunan pemukiman baru dan 600 KK dalam bentuk bantuan perumahan.

Djoko mengatakan, dari sejumlah pengungsi yang ingin menetap di Indonesia yaitu 34.854 KK, potensi daya tampung di NTT hanya 600 KK. Untuk menyelesaikan pemukiman kembali pengungsi yang memilih tetap tinggal di Indonesia diprogramkan untuk dapat diselesaikan selama lima tahun yang ditangani secara bersama-sama antara Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. “Untuk itu perlu disediakan peluang di luar NTT bagi yang ingin menetap di Indonesia,” jelas Djoko. (Dicki Subhan)

Advertising
Advertising

Berita terkait

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 menit lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

8 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

18 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

18 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

33 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

37 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

42 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

52 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

55 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

58 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya