Kurangi Penggusuran, Surabaya Disarankan Bangun Tol di Atas Sungai
Senin, 24 Januari 2011 14:13 WIB
"Tol tengah kota Surabaya akan menggusur sekitar 6.675 keluarga. Akan lebih arif kalau lokasi pembangunan digeser diatas sungai yang ada di Surabaya," kata Daniel usai mengikuti pertemuan ahli jalan dan perkotaan dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (24/1).
Pertemuan yang difasilitasi Gubernur ini merupakan solusi atas konflik kepentingan antara pihak yang pro tol tengah kota maupun yang kontra tol tengah kota. Gubernur terpaksa turun tangan mengingat konflik ini telah membuat pembangunan tol tengah kota hingga saat ini tak kunjung disepakati antara Pemerintah Kota Surabaya dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, apakah akan ditolak atau dilanjutkan. Padahal, kemacetan Surabaya harus segera diatasi.
Sesuai Rancangan Tata Ruang dan Wilayah baik pusat maupun Jawa Timur, pembangunan tol tengah kota sendiri harusnya sudah mulai dilakukan pertengahan 2011. "Pak Gubernur minta apa pun hasilnya pertengahan 2011 ini sudah harus dilakukan sosialisasi," tambah Daniel.
Daniel sendiri mengaku kurang sepakat adanya pembangunan tol tengah kota ini. Apalagi keberadaan tol terbukti akan merangsang semakin meningkatnya pertumbuhan kendaraan pribadi.
Di tempat yang sama, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Jawa Timur, Khoirul Djaelani, mengatakan, tol tengah kota merupakan bagian kecil dari solusi mengatasi kemacetan.
"Dalam forum ini, Gubernur minta para pakar transportasi jalan dari ITS, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya membentuk tim untuk mengkaji konsep mengatasi kemacetan Surabaya," kata Khoirul.
Harnen Sulistio, guru besar teknik jalan raya dan transportasi Universitas Brawijaya Malang, mengatakan tol tengah merupakan salah satu solusi. "Surabaya tidak bisa dibiarkan, harus ada upaya, salah satunya ya tol tengah ini," kata Harnen.
Menurut dia, pertumbuhan mobil pribadi di Surabaya telah mencapai 9-10 persen pertahun, dan sepeda motor mencapai 20 persen per tahun. Padahal pertumbuhan jalan di Surabaya hanya 0,3 persen per tahun.
"Surabaya berencana membangun tol lingkar timur, tapi biaya investasinya sangat tinggi dan tidak ada investor yang mau. Mungkin tol tengah kota ini memang alternatifnya," tambah dia.
FATKHURROHMAN TAUFIQ