Presiden: Capaian Program Pemerintah Bukan Kebohongan

Reporter

Editor

Jumat, 21 Januari 2011 15:59 WIB

Presiden SBY. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, capaian program kesejahteraan bukan kebohongan. Menurut Presiden, capaian program pemerintah itu sudah melalui tahap evaluasi. Ada yang berhasil, ada juga yang gagal. Namun, kata Presiden, pemerintah tetap akan berusaha menurunkan kemiskinan. "Itu lumrah terjadi di negara mana pun, dan itu bukan kebohongan," kata Presiden dalam sambutan Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Balai Samudera, Jakarta, Jumat (21/1).

Presiden mengungkapkan, sasaran penurunan kemiskinan akan diperjuangkan habis-habisan. Negara mana pun, kata Presiden, pemerintahannya tentu punya rencana, punya sasaran. "Ketika evaluasi, di antara sasaran itu hampir pasti banyak yang dicapai, bahkan lebih dari itu, hampir pasti pula ada yang tidak sepenuhnya kita capai," katanya.

Presiden mengatakan, pemerintah tidak pernah menyatakan tidak ada kemiskinan. Kemiskinan memang masih ada, namun pada dua tahun terakhir ini bisa diturunkan. "Pernah naik ketika harga minyak naik pada 2006, kemudian turun kembali," katanya. "Ingat! Saya tidak pernah mengatakan di negeri kita tidak ada kemiskinanan lagi."

Bahkan, kata Presiden, angka yang capaian mengukur keberhasilan bukan pemerintah tapi lembaga yang oleh undang undang yang diberikan kewenangan. Termasuk lembaga-lembaga dunia yang memiliki fungsi yang sama.

Dia mengakui, meski kemiskinan secara bertahap bisa diturunkan, tetapi angka 13 persen dari 237 itu juga besar. "Kita juga belum puas. Masih perlu kerja keras. Masih ada dan jumlah itu masih besar meski menurun secara sistematis," ujarnya.
Pemerintah juga sedang menjalankan kebijakan menghadapi kantong-kantong kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan dan memberikan bantuan langsung tunai bersyarat.

Dia menuturkan sejumlah sasaran 2011, antara lain: sasaran pertumbuhan ekonomi 6,4 persen, inflasi 5,3 persen, dan kemiskinan diturunkan lagi 11,5 sampai 12,5 persen. Untuk melaksanakan pembangunan, lanjutnya, pemerintah telah menganggarkan dana belanja negara Rp 1229,6 triliun atau naik 9,2 persen dari tahun lalu. Pendapatan negara dan hibah Rp1104 triliun. Oleh karena itu defisitnya menjadi Rp124,66 triliun.
"Kita menuju ke anggaran berimbang atau balance bugdet, pendapatan yang paling baik sama dengan yang kita belanjakan, negara yang defisitnya besar, banyak yang mengalami krisis, Eropa, termasuk Amerika," kata Presiden.

Presiden membantah bahwa arah perekonomian Indonesia hanya mengejar pertumbuhan saja. "Misi pemerintah adalah melaksanakan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Kita tuangkan semua dalam program dan anggaran yang pro job, pro poor, pro growth. Pertumbuhan ini didukung pemantapan tata kelola dan sinergi pusat dan daerah," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

23 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

7 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

14 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

29 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

29 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

35 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

39 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

59 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

59 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya