Bantuan Rp. 23 Miliar untuk Pengganti Sapi Korban Merapi Diserahkan
Kamis, 20 Januari 2011 11:52 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyerahkan bantuan Rp 23, 862.500.000 sebagai pengganti ternak yang mati kepada 1.352 peternak korban erupsi Merapi. Akibat erupsi Merapi tahun lalu, sebanyak 3.413 ternak telah mati akibat terkena awan panas, terganggu pernafasan dan tidak terurus saat ditinggal mengungsi oleh para pemiliknya.
Penyerahan bantuan dalam bentuk rekening tabungan itu dilakukan siang tadi di desa di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. “Pemerintah menepati janji, dana untuk pengganti sapi mati melalui rekening by name para eternak yang sapinya mati akibat erupsi Merapi,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dak Kehutanan Kabupaten Sleman, Slamet Riyadi Martoyo, Kamis (19/1).
Rekening para peternak tersebut melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Daerah Istimewa Yogyakarta. Buku tabungannya pun khusus yaitu “Sutra Peduli” dengan tujuan saat pencairan dana harus ada rekomendasi dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Rata-rata nilai tabungan para petenak mulai Rp 16 juta hingga ratussan juta rupiah karena jumlah sapi milik peternak berbeda-beda.
Ia menambahkan, kucuran dana pengganti sapi mati tersebut memerlukan waktu untuk verifikasi dengan dilengkapi surat pernyataan kepemilikan ternak dengan saksi-saksi. Jumlah ternak dan pemilik yang sudah diverifikasi kemudian ditetapkan melaui surat keputusa Bupati Sleman.
Awalnya, pemerintah pusat hanya memberikan dana sebesar Rp 21,360.500.000. Namun, karena dana itu belum mencukupi kemudian ditambah sebesar Rp 2.502.000.000. Untuk sapi deWasa dinganti dengan Rp 8,5 juta per ekor untuk 2.133 sapi, sapi remaja sebanyak 626 ekor dengan penggantian sebesar Rp 5,5 juta per ekor. Sedangkan anakan sapi (pedet) diganti sebesar Rp 3,5 juta.
Bupati Sleman Sri Purnomo meminta agar warga menggunakan bantuan tersebut untuk membeli sapi. Sebab dengan membeli sapi, kelangsungan ekonomi warga yang rata-rata sebagi peternak dan petani. “Dengan membeli sapi, bisa untuk tabungan masa depan para pengungsi,” katanya..
Salah satu peternak warga lereng Merapi yang menerima rekening sapi adalah Prapto Sihono, 51 tahun, warga Petung Kepuharjo, Cangkringan. Ia menerima rekening dengan nilai Rp 30,5 juta.
“Tetap akan saya belikan sapi, karena ini satu-satunya tabungan keluarga kami,” kata dia yang rumahnya telah hancur dan saat ini masih tinggal di pengungsian.
MUH SYAIFULLAH