Wiranto Tidak Datang dalam Sidang Kasus HAM Timtim

Reporter

Editor

Selasa, 18 November 2003 09:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Menteri Pertahanan Keamanan dan Panglima TNI Jenderal Wiranto tidak hadir dalam persidangan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di Timor Timur, Rabu (16/10). Dalam sidang Pengadilan Ad Hoc HAM di Jakarta Pusat itu, Wiranto seharusnya duduk menjadi saksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa mantan Komandan Resort Militer Timor Timur Brigjend Noer Moeis. Menurut Jaksa Widodo Supriyadi, ketidakhadiran Wiranto disebabkan dia harus menghadiri sebuah acara seminar di luar daerah. Karena itu, sidang akhirnya hanya mendengarkan kesaksian mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Jhonny Lumintang dan mantan Kapolda Timor Timur Mayjen Polisi Timbul Silaen. Jaksa juga menjelaskan, Kejaksaan Agung sedang mengupayakan melakukan teleconference untuk memperoleh kesaksian dari sepuluh saksi korban yang berdomisili di Timor Leste. “Kami sedang bicarakan di Kejaksaan Agung. Masalahnya terutama soal biaya,” kata Widodo. Dalam sidang, kepada majelis hakim yang dipimpin Andriani Nurdin, saksi Jhonny Lumintang menjelaskan bahwa rantai komando antara panglima TNI dengan seorang komandan Resort Militer terlalu jauh. “Setiap perintah seharusnya melalui Panglima Daerah Militer (Pangdam). Sebenarnya bisa saja, tapi hanya insidentil,” kata Lumintang. Sedangkan Timbul Silaen, yang divonis bebas dalam kasus pelanggaran HAM dalam perkara yang sama, menjelaskan, situasi di Timor Timur pasca pengumuman jajak pendapat 4 September 1999 silam, sudah tak terkendali. Sore hari setelah pengumuman kemenangan kelompok prokemerdekaan, letusan senjata api terdengar secara sporadis di nyaris seluruh wilayah kota Dili. “Bunyi tembakan terus terdengar sampai malam dan esok paginya,” kata Timbul. Timbul mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk memeriksa situasi keamanan terakhir, karena ribuan pengungsi pada saat bersamaan menyerbu masuk ke markas Polda Timor Timur. “Jumlah polisi hanya enam ribu sementara pengungsi di atas 100 ribu. Kami kewalahan,” katanya. Selain sibuk melakukan evakuasi ke Nusa Tenggara Timur, polisi juga terpaksa membuka dapur umum, klinik darurat dan menyediakan pengamanan untuk pengungsi. Keamanan yang terus memburuk di Timor Timur, kata Timbul, mustahil diatasi polisi dan tentara. “Ibaratnya ini ada dua kubu, masing-masing bermusuhan namun terpaksa harus tinggal berdekatan,” kata Timbul. Pasalnya, kata dia, pengungsi prokemerdekaan yang tinggal di keuskupan Dili dan kediaman Uskup Belo dan pengungsi prointegrasi yang terkonsentrasi di markas polisi dan tentara, tidak bisa segera meninggalkan Dili karena keterbatasan alat transportasi. “Menteri Perhubungan menjanjikan 10 kapal laut dan 30 bis. Itu bohong semua!” kata Timbul. Karena itulah, kerusuhan di kediaman Uskup Belo pada 5 September, kembali terulang di lokasi berdekatan keesokan harinya. “Itu bukan rekayasa polisi atau tentara. Tapi situasi memang sudah tak bisa dikendalikan,” kata Timbul. (Wahyu Dhyatmika-Tempo News Room)

Berita terkait

3 Vaksin Wajib untuk Jemaah Haji 2024

17 menit lalu

3 Vaksin Wajib untuk Jemaah Haji 2024

Dalam rangkaian ibadah haji, kesehatan para jemaah haji menjadi faktor utama yang harus dipersiapkan dengan matang.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

1 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

4 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

4 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

4 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

4 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

4 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya