Benih Padi Wisanggeni Akan Dipatenkan  

Reporter

Editor

Minggu, 16 Januari 2011 16:56 WIB

Jumari, 40 tahun, petani asal Desa/Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menunjukkan hasil padi dari benih Wisanggeni yang ditemukannya. TEMPO/Ishomuddin
TEMPO Interaktif, Ngawi - Benih padi varietas baru temuan petani asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang diklaim lebih tahan hama dan tahan rebah bakal dipatenkan. Benih padi ini ditemukan oleh Jumari, 40 tahun, petani asal Desa/Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Benih padi hasil pengembangan benih padi lokal ini menjadi perhatian Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Timur yang ada di Kabupaten Madiun.

Balai Benih bersama Dinas Pertanian Ngawi saat ini tengah mengusulkan temuan Jumari ini ke Balai Benih di Jakarta untuk diseleksi dan diteliti sebelum dipatenkan. Rencana ini juga didukung langsung Gubernur Jawa Timur Soekarwo..

Jumari mengatakan, benih padi varietas baru yang ditemukannya itu merupakan hasil dari ekperimennya pada sekitar 20 benih padi lokal. “Awalnya kelompok tani kami mendapat kiriman sekitar 20 varietas benih padi lokal dari balai benih,” kata Ketua Kelompok Tani “Tani Mulyo” ini kepada Tempo, Minggu (16/1).

Benih padi itu, kata Jumari, satu per satu dicoba hingga akhirnya menghasilkan benih padi varietas yang lebih tahan hama dan tidak mudah rebah. Untuk sementara, benih padi temuannya itu ia namai “Wisanggeni”, nama tokoh pewayangan yang juga nama dari anak keduanya yang masih berusia lima tahun itu.

Selain tahan hama dan tahan rebah, hasil panen padi Wisanggeni ini juga lebih banyak dibanding benih padi lain. Ini bisa dilihat dari perbedaan jumlah malainya (batang produktif bulir padi dari satu rumpun tanaman padi). “Satu rumpun benih Wisanggeni memiliki 20-30 malai, sedangkan padi lain di bawah 20 malai,” ucap lelaki kelahiran 14 Agustus 1971 ini.

Lelaki yang juga bekerja di PDAM Ngawi ini menambahkan, ia sudah mengajukan 11 varian benih padi Wisanggeni lewat Dinas Pertanian dan BPSB Madiun. Dari benih nomor 1-11 yang ia ajukan, hanya nomor 5 yang hasilnya kurang bagus.

Untuk satu hektar padi benih Wisanggeni nomor 1-6, bisa menghasilkan 6-7 ton padi. Sedangkan Wisanggeni 9 , adalah benih yang palingg unggul karena bisa menghasilkan 9-10 ton. Hasil Wisanggeni 9 ini lebih besar dari padi lain yang rata-rata cuma menghasilkan 7-8 ton. Hanya saja usia tanam Wisanggeni 9 lebih lama, yakni sekitar 100 haei, sedangkan Wisanggeni 1-6 , sekitar 90 hari.

Saat ini benih padi Wisanggeni banyak digunakan petani di Ngawi, Madiun, dan Nganjuk. “Saya perkirakan sudah ditanam di 300-500 hektar sawah,” kata Jumari. Ia dan kelompok taninya sudah menanam Wisanggeni di lahan seluas 13 hektar yang ada di Desa Karang Malang.

Sejak remaja, Jumari dikenal gemar bertani dan melakukan eksperimen. Sejak 2005 hingga sekarang ia dipercaya memimpin kelompok “Tani Mulyo” di desanya. Tanggal 13-14 Januari lalu, ia sempat mengikuti pameran hasil pertanian di Sidoarjo yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono..

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

4 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

9 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

10 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

45 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

53 hari lalu

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.

Baca Selengkapnya