Badan POM Akan Uji Pil KB untuk Pria  

Reporter

Editor

Rabu, 5 Januari 2011 01:29 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) akan mempercepat uji terhadap pil KB untuk pria dan bila benar-benar manjur lembaga itu siap mendukung peredaran pil pengendali populasi tersebut.

"Kami segera teliti dan mempercepat proses pil tersebut. Ini untuk mendukung program pemerintah dalam menekan laju penduduk," kata Kepala Badan POM Kustantinah di Jakarta, Selasa 4 Januari 2011.

Pil KB yang dibuat dari daun gendarussa itu sekarang sedang dikembangkan oleh Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Jawa Timur. Pil itu telah terbukti secara tradisional dapat menekan laju sperma."Pil itu di klaim dapat menaikkan vitalitas pria tapi menekan laju sperma. Nanti akan kita uji," kata Kustantinah.

Pil itu nantinya akan digunakan dalam program keluarga berencana yang akan digunakan oleh pria, sebagai alternatif bagi alat kontrasepsi lain seperti kondom atau vasektomi.

Dari data BKKBN, selama 30 tahun program Keluarga Bencana (KB) keberhasilannya dominan karena peranan wanita dalam penggunaan alat kontrasepsi.

Pada tahun 2002 tercatat tingkat pemakaian kontrasepsi adalah 60,3 persen dimana kontribusi peserta KB pria terhadap angka itu hanya 1,3 persen yang terdiri dari penggunaan kondom saja.

Sementara itu, ekstrak daun gendarusa yang akan menjadi bahan utama pil KB untuk pria itu sudah dikenal luas sebagai tanaman yang biasa digunakan untuk dikonsumsi di tanah Papua.

Tanaman merambat yang menyerupai sirih dan cara bekerjanya adalah melemahkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur disamping menaikkan vitalitas pria itu sendiri.

Senyawa aktif pada gendarussa yang berperan dalam kontrasepsi disebut gendarusin yang merupakan penghambat (inhibitor) enzim hialuronidase yang ada pada spermatozoa.

Enzim ini bertugas menghancurkan lapisan yang ada di sel telur karena Hiualurronidase adalah enzim yang pertama kali diekskresi pada saat terjadi kontak antara sperma dengan sel telur.

Sejalan dengan itu kemampuan melisiskan (perusakan) lapisan terluar dari sel telur akan menurun, dengan demikian sel telur tidak dapat ditembus oleh spermatozoa.

Perusahaan obat yang menyatakan siap memproduksi secara massal ekstrak daun gendarusa saat ini adalah PT Indo Farma yang juga berencana untuk mematenkan penemuan tersebut nantinya.

WDA | ANT

Berita terkait

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

3 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

7 Februari 2024

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.

Baca Selengkapnya

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Posyandu Nasional pada 29 April

29 April 2023

Asal-usul Hari Posyandu Nasional pada 29 April

Posyandu bermula ketika Departemen Kesehatan pada 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau PKMD

Baca Selengkapnya

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

26 April 2023

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

YLKI berharap BPOM dapat memastikan apakah mi instan yang dijual di Taiwan juga beredar di Indonesia dan mengandung cemaran etilen oksida.

Baca Selengkapnya

6 Jenis Alat Kontrasepsi Moderen yang Tidak Bikin Gemuk

16 Februari 2023

6 Jenis Alat Kontrasepsi Moderen yang Tidak Bikin Gemuk

Belum ada penelitian medis yang menyatakan bahwa pil kontrasepsi mempengaruhi berat badan seseorang

Baca Selengkapnya

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

23 Oktober 2022

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

BPOM menyatakan selalu melakukan patroli siber karena maraknya penjualan produk obat yang tidak aman.

Baca Selengkapnya

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

23 Oktober 2022

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

BPOM menduga cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup.

Baca Selengkapnya

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

22 Agustus 2022

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

Bio Farma menargetkan vaksin Indovac memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan POM pada awal September 2022.

Baca Selengkapnya

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

12 Agustus 2022

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

Masyarakat diminta memperhatikan label pada kemasan plastik makanan dan minuman sebagai investasi kesehatan untuk jangka panjang.

Baca Selengkapnya