Peserta menduga adanya permainan dalam pengumuman hasil seleksi CPNS, lantaran perbedaan nama peserta yang lulus di website Pemkot Medan dan media massa. Pemkot Medan sendiri berpedoman pada pengumuman di media massa.
Aktivis LBH Medan, Surya Adinata mengakui, pihaknya telah menerima pengaduan dari empat CPNS yang dinyatakan lulus seleksi pada pengumuman melalui website Pemkot Medan (www. pemkomedan.go.id). “Kami akan meminta klarifikasi perbedaan hasil pengumuman tersebut,” kata Surya kpeada Tempo, Selasa (28/12) sore tadi.
Namun, menurut Sekretaris Panitia Seleksi CPNS Pemkot Medan, Lahum Lubis, hasil pengumuman yang sah, adalah pengumuman melalui media massa pada 22 Desember 2010. “Itu yang sah berdasarkan rangking yang dikeluarkan oleh Universitas Sumatera Utara,” ujar Lahum.
Soal pengumuman di website Pemkot Medan, Lahum berdalih hal itu hanya inisiatif dirinya sendiri. “Saya berpikir, ini kan seleksi nasional, agar dapat dilihat peserta yang berada di luar Kota Medan, saya mengumumkan di website,” tutur Lahum.
Seleksi CPNS Pemkot Medan diikuti 14 ribu pelamar, sementara tenaga PNS yang dibutuhkan hanya 324 orang.
Dalam pengumuman di www. pemkomedan.go.id , Muhamad Fahmi mendapati namanya lulus seleksi CPNS untuk formasi pendidik jasmani tingkat Sekolah Dasar. “Saya melihat pengumuman di website, itu pada (Rabu) 22 Desember dinihari lalu,” kata Fahmi.
Namun, kegembiran Fahmi sirna karena namanya tidak tercantum sebagai CPNS yang lolos di pengumuman yang dipasang di media massa pada Kamis (23/12) esoknya. “Ternyata pengumuman di koran nama saya tidak ada,” ujar Fahmi.
Untuk memastikan lulus atau tidaknya, Fahmi mendesak Lahum Lubis yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemko Medan, menunjukkan rekapitulasi seleksi yang diselengarakan Universitas Sumatera Utara. “Saya hanya rangking enam, sementara untuk formasi itu hanya tiga orang,” kata Fahmi. Karena itu, Fahmi menduga pengumuman hasil seleksi CPNS yang dimuat media massa, ada permainan.
Lahum Lubis menolak tuduhan tersebut. “Tidak ada. Ini berdasarkan hasil rangking dari Universitas Sumatera Utara” tegasnya.
Soal adanya nama yang lulus di website tapi tidak tercantum dalam pengumuman di media massa, menurut Lahum, akibat kesalahan teknis pada penulisan di website. “Itu karena human error,” kata Lahum. Pengumuman hasil seleksi melalui portal milik Pemkot Medan pun ditutup. “Sudah ditutup sejak kemarin,” tegas Lahum.
SOETANA MONANG HASIBUAN