TEMPO Interaktif, Kupang - Fritz Mirulewan, pemimpin redaksi mingguan Pelangi Maluku yang ditemukan tewas di pantai Nama, Desa Wonreli, Kabupaten Kisar, Maluku Barat Daya ternyata telah hilang sejak Selasa (14/12). "Fritz sudah hilang selama tiga hari sejak Selasa lalu, dan baru ditemukan pagi tadi dalam keadaan tewas di pantai Nama," kata Hendrik Laudiun, salah seorang kerabat Fritz yang dihubungi Tempo dari Kupang, Jumat (17/12).
Fritz Mirulewan, pemimpin redaksi mingguan Pelangi Maluku, tadi malam ditemukan tewas secara mengenaskan. Korban ditemukan terapung di laut di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, dengan kondisi tubuh memar yang diduga akibat pukulan benda tumpul.
Menurut Hendrik, hari Selasa lalu korban keluar dengan motornya menuju ke pantai Nama, namun tidak pernah pulang hingga kemarin. Jenazah korban ditemukan oleh masyarakat di Desa Wonreli dalam keadaan terapung. Sedangkan kendaraan korban ditemukan di dermaga Wonreli.
Saat ini, kata Hendrik, jenazah korban telah dievakuasi ke puskesmas terdekat menunggu kedatangan istrinya untuk dilakukan outopsi. "Polisi masih menunggu kedatangan istri korban, apakah akan dioutopsi atau tidak," katanya. Kondisi korban sangat menyedihkan, karena sudah membengkak dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Jika keluarga menolak di outopsi, maka sore ini korban akan dikuburkan.
Sementara itu, Kepala Desa Wonreli, Edi mengaku pihaknya baru menerima laporan tentang temuan mayat di pantai Nama, sehingga belum diketahui penyebab kematiannya apa. "Saya juga baru dapat laporan siang ini. Rencananya sore ini dimakamkan," katanya.
YOHANES SEO
