TEMPO Interaktif, Jakarta - Cut Tari dipastikan akan hadir menjadi saksi di persidangan kasus video porno yang melibatkan Nazriel Irham alias Ariel Peter Pan di Pengadilan Negeri Bandung, hari ini, Senin (13/12). Ia berencana "membuka" soal hubungannya dengan Ariel, juga soal video porno itu. Dia juga akan mengakui bahwa pemeran di video tersebut adalah dirinya dan Ariel.

" Saya sendiri persiapkan mental untuk dijadikan saksi. Di sini saya mengakui (sebagai salah satu pelaku,red) di video itu" kata Cut Tari yang ditemui Tempo di kantor pengacaranya, Hotman Paris Hutapea, Kamis 9 Desember lalu.

Cut Tari mengaku sudah mengantongi surat panggilan dari Kejaksaan Negeri Bandung, Kamis kemarin. Ia menyatakan, niatnya "blak-blakan" soal kasusnya dengan Ariel, bukan karena ingin membuka aib, " Semata saya hanya belajar mengakui perbuatan saya" katanya.

Cut Tari mengaku sudah ingin menuntaskan kasus ini. Ia juga ingin tahu siapa pelaku penyebarnya. Karenanya ia memastikan akan berbicara di depan majelis hakim sesuai dengan pernyataannya yang ada di berkas pemeriksaan.

Sikap itu berbeda dengan Ariel yang hingga kini belum mengakui dia sebagai pemeran. Menurut Ariel, "Point dari kasus ini, bukan 'siapa' itu. Tapi, mengapa bisa tersebar," katanya dalam wawancara khusus dengan Tempo beberapa waktu lalu. (Baca: Tiga Jam Wawancara dengan Ariel)

Cut Tari akan bertolak menuju Bandung beberapa saat sebelum sidang Ariel dimulai. Ia optimistis, kesaksian sekaligus pengakuannya ini tidak berbalik menjerat dirinya. Malahan, ia berharap kesaksiannya ini membuat pelaku pengunggah tidak lolos dari jeratan hukum. "Saya sama sekali tidak tahu RJ atau anak kuliah itu. Siapa pun penyebarnya, saya ingin diberi (hukuman) sepantasnya," ungkap Tari.

Sikap optimistis tersebut juga ditunjukkan Hotman Paris. Menurut dia, indikasi Cut Tari bisa terbebas dari jeratan hukum ini terlihat dari beralihnya pasal yang ditimpakan ke Nazril Irham alias Ariel. "Soal pembuatan tidak lagi didakwakan, hanya penyebarannya saja. Bahkan Ariel hanya didakwa membantu menyebarkan. Dari konstruksi hukum, CT sudah semakin jauh untuk diadili," tutur Hotman.

MUSTHOLIH