Sultan Minta Pasir di Kali Code Dikeruk  

Reporter

Editor

Minggu, 12 Desember 2010 15:32 WIB

Alat berat (amphibi excavator) mengeruk pasir yang terbawa lahar dingin hingga Kali Code Yogyakarta, Rabu (1/12). TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, meminta masyarakat tidak takut mengeruk pasir Merapi yang saat ini memenuhi aliran Kali Code. Sebab, jika tidak dikeruk, justru akan membahayakan penduduk Yogyakarta, khususnya yang tinggal di bantaran Kali Code.


“Mengambil pasir di Kali Code menjadi sangat penting saat ini. Sebab, kalau pasir itu tidak diambil, akan makin luas menggenangi rumah-rumah penduduk,” tegas Sultan Hamengku Buwono X saat memimpin gotong-royong pengerukan pasir Kali Code di halaman rumah susun Jogoyudan, Minggu (12/12).

Dalam sambutannya, Sultan HB X menegaskan bahwa lahar dingin hasil erupsi Merapi yang masuk ke Kali Code terbawa oleh air hujan, menjadi persoalan serius bagi Pemerintah Provinsi DIY. Idealnya, kata Sultan, pasir Merapi yang menumpuk di Kali Boyong dikeruk agar tidak terbawa air hujan masuk ke Kali Code. Namun hal itu tidak bisa dilakukan karena akan membahayakan Kali Kuning dan lereng Merapi.

Yang bisa dilakukan Pemprov DIY, lanjut Sultan, adalah memotong pohon-pohon pinus di kawasan hulu Kali Boyong yang sudah mati akibat letusan Merapi agar tidak terbawa aliran lahar dingin masuk ke kota Yogya melalui Kali Code. Jika batang-batang pohon pinus yang mati itu sampai terbawa ke aliran Kali Code, akan sangat membahayakan waega Yogya.

“Meski sudah ditebang, kami kesulitan membersihan kayu-kayu itu. Warga tidak berani mengambil kayu-kayu yang sudah ditebang itu karena ada kepercayaan pesta Merapi belum usai. Warga tidak berani mengambil sesuatu dari Merapi karena takut dalam mimpinya diminta mengembalikannya lagi,” kata Sultan.

Karena itulah, Sultan HB X meminta warga Yogya untuk tidak takut mengambil pasir Merapi di Kali Code. Pasir dari lereng Merapi yang masuk ke Kali Code terbawa air hujan itu bahkan harus terus dikeruk atau diambil. “Jika tidak diambil, justru akan membahayakan warga Yogya sendiri,” tegas Sultan.

Kepada warga di bantaran Kali Code yang rumahnya tak bisa dihuni karena tertutup pasir Merapi, Sultan menawarkan tempat tinggal sementara di sebelah timur stadion Mandalakrida. Di lokasi ini sudah dibangun 200 unit rumah sementara dari rencana 500 rumah bagi warga bantaran Kali Code yang rumahnya tak bisa lagi ditinggali akibat banjir lahar dingin Merapi.

“Fasilitas sudah lengkap, tinggal masuk di dimanfaatkan. Nanti setelah tidak ada banjir lagi, silakan pulang kembali ke rumahnya lagi,” kata Sultan yang disambut tepuk riuh warga penghuni bantaran Kali Code di kawasan Joyonegaran tersebut.

Gotong royong pengerukan pasir Merapi di Kali Code ini disonsori oleh sebuah stasiun televisi dan sebuah perusahaan operator telepon seluler. Warga memperoleh bantuan tiga buah mesin penyedot pasir, 900 serok pasir, 100 buah pacul, 50 buah sekop, 7.200 karung plastik, 20 alat pencetak batako dan 40 alat pencetak paving blok. Dengan bantuan alat-alat tersebut diharapkan pasir yang dikeruk dari aliran Kali Code bisa dimanfaatkan menjadi batako dan paving blok.

HERU CN


Berita terkait

Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG

28 April 2023

Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG

Untuk data gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan pada hari ini dicatat oleh BMKG terjadi di Kota Jayapura, Papua.

Baca Selengkapnya

Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau

7 Desember 2022

Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau

Terdapat 127 Gunung Berapi di Indonesia dan dari jumlah tersebut, 76 di antaranya merupakan gunung berapi aktif.

Baca Selengkapnya

4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4

8 Desember 2021

4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4

Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur pada 4 Desember 2021, dan berkali pula Gunung Merapi meletus. Perlu diketahui 4 status gunung berapi.

Baca Selengkapnya

4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi

7 Desember 2021

4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi

Empat gunung berapi di Indonesia berstatus waspada hingga siaga setelah Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021.

Baca Selengkapnya

Tim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung

23 Juni 2021

Tim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung

Bukan hanya di Indonesia, hasil studi yang sama tentang kecenderungan bayi lahir prematur di tengah bencana alam pernah didapati pula di Australia.

Baca Selengkapnya

Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

24 April 2021

Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

Kolom abu Gunung Sinabung terpantau setinggi 2.000 meter warna kelabu dengan intensitas tebal dibawa angin condong ke arah timur dan tenggara.

Baca Selengkapnya

Erupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter

19 April 2021

Erupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal abu vulkanik sejauh 2.000 meter

Baca Selengkapnya

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter

2 April 2021

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter

Jika terjadi hujan abu Gunung Sinabung, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah.

Baca Selengkapnya

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km

27 Maret 2021

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) .

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter

22 Maret 2021

Erupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya