Amien Rais diterima oleh kyai khos ini selama hampir satu jam. Dalam pertemuan ini, Amien bersama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,Yahya Muhaiman; mantan Menteri Keuangan, Bambang Sudibyo; anggota DPR A.M. Fatwa, Samuel Kotto serta Sekretaris Panitia Pemenangan Amien Rais Prof. Purwanto, Ketua DPW PAN Jatim Sulthon Amin, dan Bupati Lamongan Haji Masfuk. Fakih didampingi putera keempatnya Haji Mujab Fachni, KH Najib dari Lasem Rembang.
Usai pertemuan Amien Rais mengatakan tujuan menemui KH Abdullah Fakih untuk bersilaturrahmi. Selain itu ia ingin mendapatkan tausiah atau pesan baik dari pemimpin pondok pesantren tertua di Indonesia ini. Menurut Amin, ada tiga pesan utama yang disampaikan Fakih kepada rombongannya.
Pertama, Fakih memohon agar bangsa Indonesia ke depan mampu menciptakan kepemimpinan yang berahlak yakni pemimpin yang jujur dan disiplin serta memihak kepada rakyat. Kedua, meminta agar korupsi diberantas secara bijak. Ketiga, amar ma'ruf nahi munkar dilakukan bersama-sama. Amar makruf dan nahi mungkar harus dilakukan dengan cara yang baik.
Amin rais menggambarkan pertemuan itu berlangsung hangat dan tidak membicarakan hal khusus, seperti soal pencalonan dirinya sebagai presiden atau masalah perpolitikan nasional lainnya. Ketika ditanya wartawan apakah ia meminta restu menjadi presiden, Amin membantahnya. “Tidak ada pembicaraan itu sama sekali. Kalau saya bicara itu berarti saya menurunkan kualitas pertemuan yang baik ini,” kata Amien.
Usai bertemu Fakih, rombongan Amien berziarah kemakam Mbah Soleh, kakek Fakih yang juga pendiri Pesantren Langitan Tuban. Makam ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari kompleks pesantren.
Kunjungan Amien kepesantren ini adalah untuk yang kedua kalinya dilakukan di Jawa Timur. Sebelumnya Amin pernah mengunjungi Pesantren Lirboyo dan Ploso di Kediri, Pesantren Abdulkadir Zailani di Situbondo, Pesantren Tebuireng dan Denanyar, Jombang.
Sunu Diantoro - Tempo News Room