TEMPO Interaktif, Jakarta - Eks Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra mendatangi Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Jumat (29/10). Yusril dipanggil sebagai saksi pelapor kasus penahanan dirinya di Kejaksaan Agung pada Juni lalu. "Saya dimintai keterangan tambahan kasus yang saya laporkan 1 Juli lalu," kata Yusril saat ditemui wartawan.
Yusril mengatakan, ini adalah pemanggilan dirinya yang kedua sebagai saksi. Terutama, kata politisi PBB ini, soal peristiwa penahanan dirinya selama satu jam di Kejaksaan itu. "Keterangan saya dan saksi-saksi ada yang berbeda soal jam nya, jadi ada detail waktu yang berbeda beberapa menit," ucapnya.
Pada 1 Juli 2010 lalu, Yusril melaporkan sejumlah pejabat Kejaksaan Agung atas penahanan dirinya usai pemeriksaannya dalam kasus Sisminbakum. Saat itu, Yusril yang mendatangi kejaksaan mempertanyakan keabsahan Jaksa Agung Hendarman Supandji yang mengeluarkan pemanggilan kepadanya. Pemeriksaan pun urung dilaksanakan. Menurut Yusril ia sudah dipersilahkan pulang oleh Direktur Penyidikan Pidana Khusus, Arminsyah.
Namun, ia tidak dipersilahkan keluar dari komplek Kejagung. Ia mengatakan, saat dirinya hendak keluar gerbang kejagung digembok oleh petugas. Ia pun akhirnya terkurung di komplek Kejagung selama satu jam. Akhirnya, Yusril keluar setelah dirinya dihubungi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, M Amari.
Kejaksaan melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum saat itu, Didik Darmanto, menyatakan bahwa penahanan dilakukan karena Yusril akan melarikan diri dari pemeriksaan. Yusril pun mengadukan M Amari, Arminsyah, dan Didik Darmanto dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik.
Febriyan
Berita terkait
Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar
4 menit lalu
Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
5 menit lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal
6 menit lalu
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.
Baca SelengkapnyaJurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO
6 menit lalu
Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.
Baca SelengkapnyaWisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana
8 menit lalu
Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Takluk dari Kang / Seo, Indonesia vs Korea Selatan 1-1
10 menit lalu
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024 masih imbang 1-1.
Baca SelengkapnyaAntusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024
17 menit lalu
Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit
27 menit lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaProfiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April
27 menit lalu
Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.
Baca SelengkapnyaPuncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar
28 menit lalu
Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.
Baca Selengkapnya