Agung Laksono: Relokasi Warga Tidak dalam Waktu Dekat  

Reporter

Editor

Senin, 11 Oktober 2010 18:17 WIB

Warga mengumpulkan barang dari sisa banjir di Teluk Wondama, Papua. AP
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pemerintah masih mengkaji relokasi korban banjir bandang di Wasior, Papua Barat. Namun, relokasi ini masih menunggu kajian yang akurat dengan mempertimbangkan geografi. "Relokasi setelah ada kajian yang akurat sehingga tidak dalam waktu dekat," ujarnya di Kantor Presiden, Senin (11/10).

Untuk sementara, kata Agung, korban banjir tinggal di tenda khusus. Setelah tanggap darurat, pemerintah menyiapkan hunian sementara (huntara) dan sekolah sementara (sentara).

Hingga saat ini, pemerintah belum memastikan untuk memperpanjang masa tanggap darurat sampai 18 Oktober 2010 atau 14 hari. Perpanjangan tanggap darurat belum dapat ditentukan, tapi koordinasi telah dilakukan dengan instansi terkait secara horizontal.

Menurut Agung, semua biaya kesehatan ditanggung negara. Dia mengatakan, pemerintah juga melakukan disaster assestment untuk meminimalkan dampak banjir bandang, kemudian segera melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi secara cepat dan tangkas. Agung mengatakan, saat ini sedang dilakukan penghitungan jumlah kerugian akibat bencana itu.

"Segera disiapkan suatu master plan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pada masa pemulihan. Pelaksanaannya setelah masa tanggap selesai, diharapkan lebih baik lagi dari sebelumnya, baik perumahan, sekolah, dan gedung-gedung kesehatan," kata dia. TNI membantu dalam menyiapkan transportasi untuk membangun infrasruktur tersebut.

Selanjutnya, pemerintah melakukan penentuan daerah yang layak huni dan tidak, disesuaikan dengan tata ruang yang diproses dengan matang. "Dilihat kajian dan rekomendasi Pemprov dan instansi terkait lainnya untuk masa depan distrik ini untuk menghindari banjir-banjir seperti ini lagi. Menurut sejarah, ini sudah tiga kali terjadi, karena penduduk masih sedikit, maka korban sedikit. Jadi tidak terburu-buru," katanya.

Terkait dengan pencarian korban yang hilang, Agung menegaskan, upaya itu terus dilakukan.

Dalam kesempatan itu, Agung menegaskan kembali bahwa tidak terlihat tanda pembalakan liar sebagai penyebab banjir. "Lebih diutamakan disebabkan fenomena alam, karena BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) juga bilang sampai akhir Januari akan terjadi cuaca ekstrim dan di sana juga terjadi. Maka itulah yang terjadi, mengguyur Papua Barat di sana," katanya.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan TNI akan ikut turun tangan membantu korban. Jumlah tentara yang akan terlibat dalam misi ini adalah dua batalyon zeni. "Nanti akan kita lakukan TNI manunggal masuk desa," katanya. Kegiatannya, kata dia, selain membangun hunian sementara, juga bakti kesehatan.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

5 jam lalu

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

banjir bandang itu juga menyebabkan ruas jalan terputus.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

6 jam lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

8 jam lalu

BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum, dan tempat usaha akibat banjir bandang tersebut.

Baca Selengkapnya

19 Orang Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Ditemukan

11 jam lalu

19 Orang Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Ditemukan

Kantor Pencarian dan Pertolongan Petama atau Basarnas Padang menemukan 12 orang korban banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang di Agam dan Tanah Datar Sumbar Sebabkan Jalan Nasional dan Jembatan Terputus

14 jam lalu

Banjir Bandang di Agam dan Tanah Datar Sumbar Sebabkan Jalan Nasional dan Jembatan Terputus

Badan jalan nasional sepanjang 200 meter Silaiang, Kabupaten Tanah Datar terpantau rusak parah akibat banjir bandang pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

18 jam lalu

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Kerugian material yang berhasil dihimpun sekitar 729 rumah dan 327,2 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

1 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

1 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

3 hari lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

4 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya