Temuan Prasasti Cikapundung Tarik Perhatian Pejabat  

Reporter

Editor

Jumat, 8 Oktober 2010 15:36 WIB

Parasasti batu tulis yang ditemukan di DAS Cikapundung di kampung Cimaung, Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/10). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Bandung - Penemuan batu prasasti yang tak terawat di rumah seorang warga di Kampung Cimaung, Tamansari, Kota Bandung menarik perhatian pejabat pemerintahan kota Bandung. Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Judi Wahyudin yang datang ke lokasi itu meminta semua pihak mengamankan lokasi tersebut agar tidak rusak.

Pejabat lain yang ikut melihat lokasi penemuan prasasti itu adalah Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda. Menurut Ayi, dia telah meminta kepada pemilik rumah untuk menjaga dan merawat batu tersebut. "Pemilik rumah dekat batu prasasti Oong Rusmana, 62 tahun mengatakan akan menolak siapapun yang datang untuk berdoa atau memuja di depan batu tersebut," katanya.

Sebelumnya Judi meminta pengamanan dilakukan dengan cara sederhana oleh warga hingga pengangkatan batu prasasti dari lokasi temuan. Namun sebelum dipindahkan, harus lebih dulu dipastikan benda tersebut kuno dan bernilai sejarah. "Batu perlu diangkat kalau kondisinya membahayakan," ujarnya, Jumat (8/10).

Judi mengatakan, prasasti Cikapundung ini mirip banyak batu bertulis yang tersimpan di Museum Nasional. Namun arkeolog itu belum bisa memastikan angka tahun tulisan dan terkait dengan kerajaan tertentu. "Tulisannya harus dibaca dulu oleh ahli prasasti untuk menafsirkan bentuk huruf dan lokasi kerajaannya," ujarnya.

Batu prasasti yang diduga dari abad ke-14 itu oleh penghuni rumah dilaporkan ke petugas purbakala Bandung pada 2006 lalu. Lokasinya berada di RT 07 RW 07 Kampung Cimaung Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Kini batu berukuran lebar hampir dua meter dan tinggi setengah meter dari tanah tersebut mengundang perhatian peneliti benda purbakala, arkeolog, serta warga setempat.

Peneliti madya Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Nandang Rusnandar mengatakan, batu beraksara Sunda kuno tersebut bertuliskan unggal jagat jalma hdap yang berarti setiap manusia di muka bumi akan mengalami sesuatu. Batu bernada peringatan itu diduga sebagai simbol kekuasaan atau batas wilayah suatu kerajaan.

ANWAR SISWADI

Advertising
Advertising

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

18 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

37 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

38 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

42 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

42 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

43 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya