TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (16/9). Ia hendak mengembalikan sebuah parcel Lebaran yang mampir kerumahnya saat ia mudik ke kampung halamannya di Yogjakarta. "Saya tidak tahu kapan tepatnya sampai di rumah saya. Tapi kata pembantu saya parcel ini datang saat saya mudik lebaran," ujarnya kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta.
Menurut Gatot, ia tidak pernah mau menerima kiriman paket Lebaran. Sehingga di kantor ataupun tak ada satu pun parcel yang datang untuk dirinya. Makanya ia cukup terkejut dengan "lolos"-nya parcel yang dikartunya tertulis berasal dr Go. Erwin dan keluarga. "Daripada jadi perkara lebih baik saya kembalikan," ujarnya. Ia juga mengaku tidak kenal pengirimnya.
Namun, bagian pengaduan KPK mengembalikan bingkisan tersebut. Alasannya, berdasarkan surat edaran KPK tanggal 20 Agustus, terkait gratifikasi seperti makanan itu harus diserahkan lebih dulu ke inspektorat masing-masing untuk diperiksa terkait kadaluarsa. "Setelah diaudit inspektorat, inspektorat disarankan menyerahkan kepada panti jompo dan tempat-tempat lain yang membutuhkan," kata Gatot, yang mengaku sebelumnya tak tahu adanya surat edaran tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya KPK mengimbau pejabat negara agar tidak menerima parcel Lebaran atau melaporkan parcel yang harganya diperkirakan di atas Rp 250 ribu.
MUNAWWAROH
