TEMPO Interaktif, Jakarta -Gerakan Peduli Pluralisme berencana membuat aksi besar-besaran dalam waktu dekat bila pendeta Terry Jones merubah keputusannya, melakukan aksi bakar Al Quran.
"Karena berdasarkan informasi yang kami himpun di lapangan, di Florida, Terry Jones ternyata hanya menunda rencananya itu. Bukan membatalkannya," ujar Koordinator Gerakan Peduli Pluralisme, Damien kepada Tempo, Jumat (10/9).
Hal itu bermuara dari kabar adanya kesepakatan antara dua imam umat muslim, yakni di New York dan di Florida, yang dipimpin Imam Muhammad Musri, dengan kelompok gereja pimpinan Terry Jones.
Isi kesepakatan menurut versi Jones yakni jika kedua imam muslim itu sepakat untuk mengalihkan proyek Islamic Center di bekas lokasi reruntuhan World Trade Center atau Ground Zero, maka Jones sepakat membatalkan rencananya.
"Namun yang sebenarnya adalah kedua imam muslim itu masih berdiskusi soal kesepakatan apakah proyek itu dipindahkan atau tidak. Sedang Jones sepertinya berupaya meyakinkan publik bahwa kedua imam itu telah sepakat," ungkap Damien.
Sehingga Jones pun mempunyai rencana kedua, yakni menunda aksi pembakaran Al Quran itu. "Nah jika ini masih didengungkan oleh Jones, maka kami disini akan berupaya lebih keras yakni dengan melakukan aksi besar-besaran," ancam Damien.
Saat ini, lanjut Damien, pihaknya tengah menghimpun penggalangan dukungan dari berbagai elemen umat beragama. "Dengan harapan dukungan ini menambah harmonis kerukunan beragama. Kami pun meminta pemerintah mendukung upaya kami," ujarnya.
ANGIOLA HARRY
"Karena berdasarkan informasi yang kami himpun di lapangan, di Florida, Terry Jones ternyata hanya menunda rencananya itu. Bukan membatalkannya," ujar Koordinator Gerakan Peduli Pluralisme, Damien kepada Tempo, Jumat (10/9).
Hal itu bermuara dari kabar adanya kesepakatan antara dua imam umat muslim, yakni di New York dan di Florida, yang dipimpin Imam Muhammad Musri, dengan kelompok gereja pimpinan Terry Jones.
Isi kesepakatan menurut versi Jones yakni jika kedua imam muslim itu sepakat untuk mengalihkan proyek Islamic Center di bekas lokasi reruntuhan World Trade Center atau Ground Zero, maka Jones sepakat membatalkan rencananya.
"Namun yang sebenarnya adalah kedua imam muslim itu masih berdiskusi soal kesepakatan apakah proyek itu dipindahkan atau tidak. Sedang Jones sepertinya berupaya meyakinkan publik bahwa kedua imam itu telah sepakat," ungkap Damien.
Sehingga Jones pun mempunyai rencana kedua, yakni menunda aksi pembakaran Al Quran itu. "Nah jika ini masih didengungkan oleh Jones, maka kami disini akan berupaya lebih keras yakni dengan melakukan aksi besar-besaran," ancam Damien.
Saat ini, lanjut Damien, pihaknya tengah menghimpun penggalangan dukungan dari berbagai elemen umat beragama. "Dengan harapan dukungan ini menambah harmonis kerukunan beragama. Kami pun meminta pemerintah mendukung upaya kami," ujarnya.
ANGIOLA HARRY
