ICG: Senjata Ilegal di Indonesia 'Difasilitasi' Korupsi  

Reporter

Editor

Kamis, 9 September 2010 13:03 WIB

TEMPO/Andry Prasetyo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kelompok pengamat krisis, International Crisis Group (ICG) menyimpulkan salah satu 'sumber' beredarnya senjata ilegal di Indonesia adalah korupsi. "Di seluruh Indonesia, korupsi telah memfasilitasi peredaran senjata api gelap dalam berbagai cara dan merusak apa yang di atas kertas merupakan sebuah sistem peraturan yang ketat," kata peneliti senior ICG Sidney Jones, dalam siaran persnya.

Menurut ICG, ada empat sumber utama untuk memperoleh senjata api gelap di Indonesia. Senjata tersebut bisa dicuri atau dibeli secara ilegal lewat oknum TNI atau polisi, diambil dari sisa senjata di bekas wilayah-wilayah konflik, dirakit oleh pembuat senjata lokal atau diselundupkan dari luar negeri.

Pemerintah Indonesia, menurut ICG, harus serius menangani masalah ini. Meski, sebenarnya skala persoalan peredaran senjata ilegal di Indonesia, tidak terlalu besar. Sebab Indonesia tidak “berbudaya senjata” seperti di Filipina atau Thailand.

Salah satunya adalah dengan meninjau dan memperkuat kepatuhan terhadap prosedur penyimpanan, inventori, dan pemusnahan senjata api. Aturan terhadap senjata-senjata “airsoft” yang penampilannya persis seperti senjata api sungguhan tapi menggunakan peluru plastik, yang kini semakin populer, juga harus ditegakkan.

"Juga harus meningkatkan proses seleksi dan pengawasan terhadap yang menjaga gudang senjata, melakukan audit terhadap para importir senjata dan toko-toko senjata, termasuk mereka yang menjual senjata online, dan menegakkan peraturan," Sidney menyarankan.

Ia mencontohkan bagaimana senjata ilegal makin meluas peredarannya, melalui peristiwa perampokan bank bersenjata yang membawa korban jiwa bulan Agustus lalu dan terungkapnya kamp latihan tempur teroris yang menggunakan senjata api bekas milik polisi di Aceh bulan Februari 2010.

"Kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana senjata-senjata api itu bisa jatuh ke tangan penjahat. Persoalan ini mendesak karena sekelompok kecil teroris di Indonesia yang prihatin dengan jatuhnya korban Muslim dalam aksi pemboman, sedang mulai membahas penembakan jitu sebagai metode operasi yang lebih dipilih," kata dia.

Isma Savitri | ICG

Berita terkait

Rusia Dituding Dapat Senjata Selundupan dari Iran untuk Perang Ukraina

12 April 2022

Rusia Dituding Dapat Senjata Selundupan dari Iran untuk Perang Ukraina

Iran disebut memberikan senjata selundupan ke Rusia yang digunakan dalam perang melawan Ukraina. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kutuk Orang yang Jual Senjata ke Teroris

11 Maret 2021

Paus Fransiskus Kutuk Orang yang Jual Senjata ke Teroris

Paus Fransiskus mengutuk produsen senjata dan penyelundup yang menjual senjata kepada teroris

Baca Selengkapnya

AS Bekukan Aset Pengusaha Tambang Dukung Garda Revolusi Iran

2 Mei 2020

AS Bekukan Aset Pengusaha Tambang Dukung Garda Revolusi Iran

AS membekukan semua aset Amir Dianat atau perusahaannya, Taif Mining Service karena bantu Garda Revolusi Iran menyelundupkaan senjata ke luar negeri,.

Baca Selengkapnya

Polisi Lacak Dugaan Penyelundupan Senjata dan Amunisi ke Papua

13 Januari 2020

Polisi Lacak Dugaan Penyelundupan Senjata dan Amunisi ke Papua

Menurut Irjen Paulus, penyelundupan senjata api dan amunisi kepada kelompok bersenjata Papua menjadi pekerjaan besar dan berat yang harus ditangani.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Staf Konsulat Prancis Selundupkan Senjata ke Tepi Barat

20 Maret 2018

Ini Cara Staf Konsulat Prancis Selundupkan Senjata ke Tepi Barat

Staf Kedutaan Prancis ditangkap pihak berwenang Israel setelah dituduh menyelundupkan belasan senjata dari Jalur Gaza ke Tepi Barat, Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tahan Warga Prancis, Selundupkan Senjata untuk Palestina

19 Maret 2018

Israel Tahan Warga Prancis, Selundupkan Senjata untuk Palestina

Israel menahan seorang warga negara Prancis yang juga staf konsulat di Yerusalem pada Senin, 19 Maret 2018. Prancis siap kerja sama dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jual Senjata ke Paspampres, Tentara AS Dihukum 18 Bulan

27 Agustus 2017

Jual Senjata ke Paspampres, Tentara AS Dihukum 18 Bulan

Audi N. Sumilat,tentara Amerika Serikat berdarah Kawanua dihukum 18 bulan penjara karena memasok senjata ilegal untuk oknum Paspampres Indonesia

Baca Selengkapnya

Polri: FPU 8 Bersih dari Penyelundupan Senjata di Sudan

6 Maret 2017

Polri: FPU 8 Bersih dari Penyelundupan Senjata di Sudan

Polri, Kedubes Sudan, dan Kementerian Luar Negeri sudah memeriksa dugaan penyelundupan senjata oleh tim FPU 8. Hasilnya tidak terbukti ada penyelundupan.

Baca Selengkapnya

Menteri Retno: Investigasi Penyelundupan di Sudan Beres Pekan Depan

13 Februari 2017

Menteri Retno: Investigasi Penyelundupan di Sudan Beres Pekan Depan

Kontak terakhir dengan pemerintah Sudan dilakukan pada 9 Februari lalu. Indonesia mengapresiasi Sudan yang melakukan investigasi secara terbuka.

Baca Selengkapnya

Tak Terbukti, Kemlu Upayakan Pemulangan Polisi dari Sudan

2 Februari 2017

Tak Terbukti, Kemlu Upayakan Pemulangan Polisi dari Sudan

Kemlu mengatakan polisi Indonesia di Kontingen Formed Police Unit IX yang tertahan di Sudan dengan tuduhan menyelundupkan senjata, tidak terbukti.

Baca Selengkapnya