Pemindahan Ruang Gubernur Jawa Barat Habiskan Rp 1 Miliar
Rabu, 11 Agustus 2010 18:41 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebentar lagi akan pindah ruang kerja. Dari sebelumnya di lantai satu, akan dipindah ke lantai dasar tepatnya di Ruang Rapat Pangrango di Gedung Sate.
“Ini usul Bagian Rumah Tangga karena tanggung jawabnya memberikan fasilitas pimpinan,” kata Kepala Bagian Humas Pemprov Jabar Iip Hidayat pada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/8).
Iip mengatakan, ruangan yang tengah dibangun di lokasi baru itu tidak hanya melulu ruang kerja gubernur. Di lokasi ruang kerja baru itu juga tengah dibangun ruang rapat besar, ruang rapat kecil, ruang protokol, ruang tunggu tamu, ruang kerja sekretaris pribadi, ruang kerja staf ahli gubernur, dan ruang konseptor.
Untuk membangun seluruh ruangan itu, paparnya, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Balai Kepurbakalaan karena tidak bisa sembarangan membangun di gedung yang termasuk bangunan cagar budaya itu. “Boleh dibangun asal tidak mengubah struktur gedung, kami tidak mengubah struktur hanya memasang sekat-sekat,” kata Iip.
Gubernur tak pindah sendirian. Beberapa pejabat lain juga ikut dipindah ke ruang yang sama. “Nantinya semuanya ada di gedung ini,” katanya.
Iip mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk membangun ruangan-ruangan itu Rp 1,007 miliar. Dana itu sudah dianggarkan di APBD tahun ini. Selain membangun ruangan, duit itu juga digunakan untuk membeli mebelair baru, hingga membangun fasilitas kamar mandi yang layak.
Iip menjelaskan, ruang kerja yang kini ditempati Gubernur Ahmad Heryawan sudah 14 tahun belum pernah menjalani renovasi. Ruang kerja itu sengaja dipindahkan karena sering terganggu kebisingan. Bagian Rumah Tangga, paparnya, mengusulkan pada gubernur untuk memindahkan saja ruang kerjanya.
Dalam pantauan Tempo, saat ini ruang rapat Pangrango yang terletak di bagian paling belakang Gedung Sate mulai direnovasi. Beberapa pekerja tengah memasang dinding penyekat, kayu pelapis dinding dan mengganti tegel ruang rapat itu.
Menurut Iip, dari konsultasi dengan Balai Kepurbakalaan, renovasi bisa dikerjakan asalkan tidak mengubah struktur bangungan Gedung Sate. “Kami tidak mengubah apa-apa selain memasang sekat-sekat,” kata Iip.
AHMAD FIKRI