Ringankan Hukuman Pencabulan, Jaksa Madiun Diprotes Massa

Reporter

Editor

Rabu, 28 Juli 2010 16:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Puluhan orang yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Komunikasi Rakyat (WKR) berunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/7).

Di depan kantor yang beralamat Jalan Pahlawan 26, Madiun itu, mereka menuntut jaksa penuntut umum Nuramin dicopot, karena dianggap telah menghilangkan pasal yang mengatur pencabulan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sejak tahap dakwaan hingga tuntutan dalam perkara pencabulan.

Perkara itu melibatkan terdakwa oknum guru olahraga sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan berinisial BD.

Tindakan cabul yang dilakukan BD itu dilakukan di Hotel Purbaya, Kota Madiun, setelah memperdayai korban dengan obat tertentu yang dimasukkan dalam permen yang diberikan ke muridnya sendiri berinisial WDM, 14 tahun. Peristiwa ini terjadi sekitar Agustus 2009 lalu.

Sejak ditangani Kepolisian Resor Kota Madiun, polisi menerapkan pasal alternatif yakni pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun, serta pasal 290 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencabulan dengan memperdayai korban dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun.

Setelah dilimpahkan ke kejaksaan dan memasuki proses persidangan, ternyata jaksa tidak menerapkan pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak dan hanya menggunakan pasal 290 KUHP dan pasal 332 KUHP, yang ancaman hukumannya lebih ringan baik dalam dakwaan maupun tuntutan.

Jaksa hanya menuntut hukuman enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun.

Hakim akhirnya mengabulkan tuntutan jaksa dan menjatuhkan vonis dengan hukuman dan masa percobaan yang sama dalam sidang yang digelar Selasa (20/7) lalu.

Majelis hakim waktu itu diketuai Tuchfatul Anam yang juga Ketua Pengadilan Negeri Kota Madiun.

Putusan majelis hakim yang didasarkan dakwaan dan tuntutan jaksa ini langsung mengundang reaksi keluarga korban dan masyarakat pemerhati hukum. Puncaknya, elemen masyarakat melakukan unjuk rasa ke Kejaksaan Negeri setempat.

“Ini kan aneh, dalam BAP polisi jelas-jelas tersangka dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak, namun dalam dakwaan dan tuntutan hanya dijerat KUHP. Jaksa sengaja menghilangkan pasal dalam Undang-Undang Perlindungan Anak,” tandas Koordinator Badan Pekerja LSM WKR Madiun, Budi Santoso

Pihaknya juga mendesak agar jaksa Nuramin dicopot. Menurut Budi, pihaknya juga telah mengirimkan surat pengaduan ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPA) di Jakarta, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Selama demo, jaksa Nuramin tidak tampak. Selain jaksa perempuan itu, juga Kepala Kejaksaan Negeri Madiun Isno Ihsan.

“Saya kebetulan tidak masuk kantor dan ada di rumah karena sakit. Izin sakit ya sampai sembuh,” ucap Nuramin saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

6 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

22 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

25 hari lalu

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

Kejaksaan Negeri Medan menahan dan menetapkan dua mantan pejabat RSUP Adam Malik sebagai tersangka korupsi

Baca Selengkapnya

Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

31 hari lalu

Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

36 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

43 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya

Tujuh Anggota PPLN Kuala Lumpur yang Diduga Curang Diadili Pekan Depan

49 hari lalu

Tujuh Anggota PPLN Kuala Lumpur yang Diduga Curang Diadili Pekan Depan

Tujuh anggota PPLN Kuala Lumpur ditetapkan sebagai tersangka kecurangan pemilu

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

58 hari lalu

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

Seorang guru SD di Cianjur ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Orang tua menyebut korbannya bisa mencapai ratusan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

58 hari lalu

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

Kuasa hukum terlapor dokter spesialis ortopedi membantah soal suntik bius ke istri pasien. Pengacara korban mendetailkan dugaan pelecehan seksual itu

Baca Selengkapnya