Ombak Besar, Nelayan Tulungagung Jadi Pengumpul Sampah

Reporter

Editor

Minggu, 25 Juli 2010 18:28 WIB

TEMPO Interaktif, Tulungagung - Puluhan nelayan di Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung tak berani melaut. Mereka memilih menjadi pengumpul sampah menyusul tingginya gelombang laut memasuki musim kering ini.

Munib, 40, salah satu nelayan asal Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir mengaku sudah tiga bulan menggantung sauh. Bukan karena hasil tangkapan yang mulai surut, Munib memilih berdiam di rumah karena tak mampu menghadapi gulungan ombak. “Perahu kami bisa pecah ditelan ombak,” kata Munib, Minggu (25/7).

Pergantian musim yang selalu terjadi pada pertengahan tahun ini, menurut Munib menjadi momok bagi para nelayan. Sebab, pada masa itu tidak ada satupun nelayan yang berani melaut untuk mencari ikan. Ketinggian ombak bahkan bisa mencapai empat meter dengan hembusan angin laut yang kencang.

Untuk menghidupi keluarga sambil menunggu ombak reda, Munib dan puluhan nelayan lain di Pantai Sine memilih mengumpulkan sampah. Bukan mengorek tempat sampah seperti pemulung lainnya, Munib hanya menyusuri bibir pantai untuk mengumpulkan benda-benda yang terlempar ombak. Diantaranya adalah bekas minuman air mineral dan kemasan makanan. “Ada pengepul yang siap menerima,” kata Munib.

Sampah-sampah tersebut dibuang para pengunjung pantai yang terbawa kembali oleh ombak. Biasanya wisatawan banyak berkunjung di pantai pada hari libur. Selain berasal dari Tulungagung, mereka juga datang dari luar kota seperti Kediri dan Blitar.

Berbeda dengan kegiatan menangkap ikan yang menghasilkan uang besar, hasil penjualan sampah plastik ini sangat kecil. Dalam tiga hari rata-rata para nelayan hanya mendapatkan uang Rp 30.000–Rp 50.000 dari pengepul.

Selain mengumpulkan sampah, tak sedikit nelayan yang menyewakan perahu kepada wisatawan. Namun mengingat tingginya ombak, perahu ini hanya berputar-putar tidak jauh dari bibir pantai. Sementara sisa waktu yang ada dipergunakan untuk memperbaiki jala dan mengecat perahu.

Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan setempat jumlah nelayan di Pantai Sine ini kurang lebih 160 orang. Sedangkan jumlah warga yang bermukim di kawasan pantai sekitar 500 kepala keluarga. Selain penduduk lokal, terdapat pula nelayan asal Pasuruan, Banyuwangi, dan Madura yang menetap di Pantai Sine.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Tulungagung Maryani mengaku masih mencari solusi untuk para nelayan. Sebab situasi cuaca akhir-akhir ini sangat tidak bisa ditebak. “Kasihan mereka kalau nganggur terlalu lama,” kata Maryani.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

44 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya