Koreksi Bukan Untuk Menjatuhkan Presiden

Reporter

Editor

Jumat, 31 Oktober 2003 13:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:DPR tidak pernah berniat untuk tidak menciptakan kerukunan. Sebaliknya, DPR selalu berusaha menciptakan kekompakan. Hal itu dilakukan tanpa mengabaikan fungsi-fungsi yang ada. Demikian diungkapkan Ketua DPR Akbar Tandjung menanggapi seruan moral para tokoh agama yang tergabung dalam Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) yang dipimpin Djohan Effendi, Kamis malam (19/4).

Tokoh yang semula dijadwalkan hadir, seperti Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi, KH. Mustofa Bisri, KH. Muhammad Muchid Muzadi dan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafii Ma’arif, ternyata berhalangan hadir.

Setengah mengeluh, Akbar menyampaikan bahwa fungsi pengawasan yang dilakukan DPR dipahami oleh pihak-pihak tertentu sebagai upaya merongrong pemerintah. Padahal Presiden dan DPR dalam posisi sejajar. “Jadi jangan dianggap koreksi yang kita sampaikan untuk menjatuhkan Presiden,” tegas Akbar. Ia mengingatkan, dalam prakteknya, berpolitik itu sulit sekali untuk menghindari konflik. Karena, banyak aspek dan kepentingan di dalamnya. Tetapi tentu bukan kepetingan sempit, melainkan kepentingan dalam mewujudkan idealisme dan aspirasi rakyat.

Dalam kesempatan terpisah, usai pertemuan itu, Akbar meminta agar Presiden bisa memahami, sekaligus menghormati fungsi dan kewenangan DPR sebagai lembaga legislatif. DPR, lanjut Akbar, tentunya akan menghormati dan memahami sepenuhnya tugas dari presiden selaku eksekutif. Dalam mengambil langkah-langkah, DPR mengembalikannya kepada sistem konstitusi yang berlaku. Namun demikian, Akbar melanjutkan, sesuai konstitusi, DPR bisa memberikan peringatan kepada Presiden melalui Memorandum yang bisa dikeluarkan sampai dua kali.

Akbar melanjutkan, DPR berhak meminta Sidang Istimewa (SI) apabila dewan menilai tidak ada perubahan dan perbaikan setelah dikeluarkannya memo II. ”Sidang Istimewa itulah yang akan memutuskan apakah betul-betul Presiden itu melanggar haluan negara dan konstitusi atau tidak,” tegas Akbar. MPR-lah, lanjut Akbar, lembaga yang bisa memutuskan untuk mencabut mandat dan memberhentikan Presiden. “Jadi kita harus bisa menempatkan persoalan secara proporsional,” imbuhnya.

Wakil Ketua DPR AM Fatwa, yang ikut mendampingi Akbar saat menemui delegasi tersebut, mengakui seruan yang disampaikan ICRP sangat bagus dan tak terbantahkan isinya. Bahkan, dia menyebut seruan tersebut ibarat siraman rohani baginya. Sayangnya, untuk mengoprasionalkan seruan itu cukup sulit. Sebab, ketika dewan melaksanakan fungsinya, justru dinilai negatif. “Jadi tolonglah, Bapak-bapak menasehati kami, bagaimana seharusnya menempatkan diri,” ujar Fatwa. “Tolong bapak-bapak juga memposisikan diri di atas sepatu kami di DPR,” imbuh Fatwa. (Sudrajat/Arinto Wiryoto)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 menit lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

1 menit lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

6 menit lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Menang, Bawa Indonesia Unggul 3-0 Atas Inggris di Piala Thomas 2024

8 menit lalu

Jonatan Christie Menang, Bawa Indonesia Unggul 3-0 Atas Inggris di Piala Thomas 2024

Jonatan Christie menyumbang poin bagi tim bulu tangkis Indonesia setelah mengalahkan Nadeem Dalvi saat menghadapi Inggris di Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Pertamax Menang, Beri Kekalahan Kedua buat Jakarta Garuda Jaya

14 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Pertamax Menang, Beri Kekalahan Kedua buat Jakarta Garuda Jaya

Tim bola voli putra Jakarta Pertamina Pertamax meraih poin penuh pada penampilan perdananya di Proliga 2024, mengalahkan Jakarta Garuda Jaya.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

25 menit lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

38 menit lalu

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah mengomentari saat ditanya kemungkinan maju calon wakil gubernur

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

49 menit lalu

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

Dari kampus Jayabaya telah lahir tokoh-tokoh nasional dan sumberdaya-sumberdaya manusia

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

49 menit lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

55 menit lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya