Pedagang mengangkat cabai di Pasar Kramat Jati. Jakarta. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Semarang: Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat mengatakan, harga cabai nanti akan turun dengan sendirinya. Sebab, kata dia, cabe merupakan komoditas utama sehingga nanti ada kecemasan konsumen untuk tidak menggunakan cabai secara berlebihan. "Pasti nanti akan ada sleep control dari konsumen. Kami perkirakan sekitar dua pekan lagi harganya akan ada penurunan," ujar di sela-sela rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Selasa (13/7).
Ihwan menambahkan ketika konsumen sudah jengah untuk membeli cabai maka permintaan akan berkurang. Jika sudah demikian maka dengan sendirinya harga cabe akan ikut turun.
Berdasarakan Pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, saat ini rata-rata harga cabai di pasaran mencapai Rp 39 ribu per kilogram. Padahal pada musim panen saat ini, seharusnya harga tidak setinggi itu. Ihwan menduga, sentra produksi cabai kurang maksimal sehingga membuat jumlah persediaan dengan permintaan tidak seimbang. Selain itu, pasokan dan distribusi cabai agak terhambat sehingga harganya menjadi naik.
Ihwan mencontohkan, biasanya para pedagang cabai di pasar baru habis pukul 13.00 tapi karena ada peningkatan permintaan maka bisa habis pada pukul 11.00. Akibatnya, para pedagang pun dengan seenaknya menaikan harga cabe.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, memimpin kegiatan penyaluran hasil infaq Pondok Ramadan kepada warga, di Pendopo Kecamatan Purwoasri, Rabu, 27 Maret 2024.