Jika Agendanya Tidak Memihak Rakyat

Reporter

Editor

Kamis, 30 Oktober 2003 08:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Para akademisi dan mahasisiwa mendesak Presiden Abdurrahman mengungkapkan agenda empat tokoh politik. Karena, upaya mempertemukan Gus Dur dengan Megawati Sukarnoputri, Amien Rais dan Akbar Tandjung akan sia-sia jika tidak menggunakan agenda dan susunan acara yang memihak kepentingan rakyat banyak. Demikian disampaikan mantan Ketua Forum Rektor, Thoby Mutis, usai bicara pada diskusi interaktif Radio Pro Dua FM bertema Rekonsiliasi dan Peran Kampus di Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta (10/04).

Ide mempertemukan keempat tokoh itu di hadapan forum rektor beberapa waktu lalu, tanpa agenda yang jelas. Menurut Mutis, para elite politik harus segera menciptakan suasana dialog untuk memecahkan masalah yang dihadapi seluruh lapisan masyarakat. Agenda pembicaraan terpenting adalah mencari solusi keterpurukan ekonomi nasional. “Jumlah penganggur nyata sudah 40 juta orang,” tandasnya. Namun demikian, dia mempersilakan jika ada agenda pembicaraan lain dalam rencana pertemuan itu. “Kalau mau turun, silakan turun baik-baik,” kata Rektor Usakti ini.

Eksekutif dan legislatif diharapkan mempergunakan forum dialog sebagai sarana pemecahan konflik secara beradab dan tanpa kekerasan. “Upayakan solusi secara damai,” kata dia.

Sementara Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa IPB, Irfan, dan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Andre Sosiade, skeptis atas rencana pertemuan tersebut. “Kami sudah kehilangan kepercayaan kepada elite politik. Karena kebanyakan mereka telah mengkhianati amanat reformasi. Kalau mau dialog, jangan hanya mengandalkan empat orang saja,” ujar Irfan menegaskan.

Mahasiswa Fakultas Pertanian itu mengusulkan agar pertemuan itu melibatkan pula banyak kalangan. Hal ini dilakukan agar para elite benar-benar mengerti permasalahan yang tengah dirasakan oleh masyarakat. “Kalau perlu warga di pedalaman juga dilibatkan,” tambahnya.

Hampir serupa dengan Irfan, Andre, Presiden mahasiswa Trisakti mengatakan bahwa nasib bangsa bukan ditentukan oleh hanya empat orang saja. Dia pun menyatakan penolakannya terhadap rencana itu jika dilakukan hanya sebagai upaya konspirasi dan bagi-bagi kekuasaan semata. “Ingat nasib kita berada pada kita sendiri. Dan ingat pula, konspirasilah yang telah menaikkan GusDur dan mungkin karena konspirasi pula Gus Dur akan jatuh,” tegas Andre.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menanggapi pernyataan kedua pemimpin mahasiswa tersebut, pakar hukum Prof. Dr. Tb.Ronny R. Nitibaskara mengatakan, untuk saat ini, pertemuan para tokoh politik harus melibatkan empat orang tokoh yakni Amien Rais, Akbar Tandjung, Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri. “Empat tokoh itu mau tak mau harus diikutkan, tapi tidak bisa dijadikan andalan. Kita berharap agar mereka (empat tokoh itu) mau melepaskan baju kepentingannya demi bangsa ini,” jelas dia.

Ronny menambahkan, saat ini sudah waktunya bagi keempat tokoh itu untuk berkorban dan mengubah perilaku mereka. Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan akan tercapai suatu titik terang. “Tentunya dengan bantuan dari tokoh-tokoh yang lain,” tambah dia. Namun, kata Ronny, pertemuan empat tokoh tersebut tidak akan menjamin dapat memecahkan masalah nasional. “Bisa akan muncul konflik baru,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan Tempo akan adanya kalangan elite yang menyatakan bahwa jika Wakil Presiden Megawati naik menggantikan Gus Dur, akan mendapatkan jaminan tidak akan diganggu kepemimpinannya hingga tahun 2004, Ronny menyesalkan hal itu. “Kita tahulah apa yang diinginkan di balik pernyataan tersebut,” ujarnya tersenyum. (Jhony Sitorus/Arinto Wiryoto)

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

4 menit lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

8 menit lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

11 menit lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

12 menit lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

15 menit lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

20 menit lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

26 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan, IM57+: Wajib Didalami

28 menit lalu

Nurul Ghufron Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan, IM57+: Wajib Didalami

Ketua IM57+ InstituteNurul Ghufron yang mengaku berdiskusi dengan Alexander Marwata soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

34 menit lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

35 menit lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya