LSM Biru Pertanyakan Hasil Tim Kasus Pencemaran Laut Timor
Senin, 5 Juli 2010 12:06 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Biru Voice, Suryo Susilo menyatakan keheranannya mengapa Tim Gabungan Pemerintah yang menangani pencemaran Laut Timor berada di bawah komando Kementerian Perhubungan.
"Saya dengar sudah ada tim yang dibentuk, tapi saya heran kenapa di bawah Kementerian Perhubungan," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Senin (5/7) siang. Menurut dia, seharusnya tim dipimpin Kementerian Lingkungan hidup.
Suryo juga mempertanyakan hasil kerja tim gabungan tersebut. "Yang jelas, masyarakat Timor yang dirugikan akibat pencemaran itu belum mendapatkan ganti rugi," tambahnya
Selain itu, menurut Suryo pemerintah Australia seharusnya turut bertanggungjawab atas tumpahan minyak akibat meledaknya kilang minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor. “Karena Pemerintah Australia yang memberi izin operasi perusahaan Montara itu,” ujarnya.
Saat ini, sedikitnya 90.000 meter persegi Laut Timor tercemar minyak mentah akibat meledaknya ladang minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor sejak 21 Agustus 2009 lalu.
Menurut Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni, dari luas jangkauan pencemaran minyak tersebut, diperkirakan 75 persen atau 90.000 meter persegi berada di wilayah perairan Indonesia.
Pingit Aria
