Hak Dasar Pengungsi Eks Timor Timur Diabaikan Pemerintah

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juni 2010 14:35 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang - Hak dasar memperoleh pendidikan, kesehatan dan ekonomi warga eks pengungsi Timor-Timur yang masih bermukim di camp pengungsi pascaeksodus jajak pendapat 1999 lalu diabaikan oleh pemerintah. Akibatnya, para eks pengungsi tersebut berencana meminta suaka politik ke negara lain. Padahal, mereka bertahan sebagai warga negara Indonesia, kata Anggota DPD asal Nusa Tenggara Timur.

"Saya melihat kondisi warga eks pengungsi Timtim sangat memprihatinkan, karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap hak dasarnya," kata Sarah Lerry Mboeik, Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal NTT, di Kupang, Kamis (24/6).

Ia mengaku baru kunjungan kerja ke perbatasan RI-Timor Leste, dan menemukan fakta-fakta tersebut. Di mana, akses warga eks pengungsi akan pendidikan dan kehidupan ekonomi masih sulit serta derajat kesehatan rendah. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi psikologis eks pengungsi.

Menurut dia, kurangnya perhatian pemerintah terhadap warga eks Timtim tersebut, karena dianggap mereka sering melakukan tindakan kriminal dan tidak kekerasan lainnya yang meresahkan masyarakat.

Karena itu, banyak warga lokal maupun pemerintah enggan datang ke camp pengungsi untuk menolong mereka. Namun, lanjutnya, sikap eks pengungsi itu diakibatkan tidak dipenuhinya hak dasar mereka. "Warga eks pengungsi mudah terpengaruh, termasuk muncul keinginan mencari suaka ke negara lain," jelasnya.

Tidak adanya bantuan untuk eks pengungsi, tambahnya, membuat mereka sangat menderita. Di mana, anak-anak tidak bisa melanjutkan pendidikannya, karena orang tua mereka tidak memiliki biaya. Banyak anak-anak yang berasal dari camp kemudian mencari pekerjaan membantu orang tua mereka menjadi penjual sayur keliling atau penjual koran di jalan-jalan.

Jika hal ini terus dibiarkan, Lerry menjamin NTT akan sulit mencapai target MDGs pada 2015 terkait memerangi kemiskinan dan kelaparan. "NTT akan sulit capai MDGs pada 2015, jika kondisinya terus seperti ini," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

41 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya