PPP: TNI Sebaiknya Tetap Netral

Reporter

Editor

Minggu, 20 Juni 2010 22:41 WIB

Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus). TEMPO/ Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuzy, tidak setuju dengan wacana bahwa Tentara Nasional Indonesia kembali mempunyai hak suara pada Pemilihan Umum 2014. Menurut dia, TNI harus tetap berada dalam posisi netral.

“TNI dibutuhkan sebagai pengawal ideologi negara dan menjaga wawasan nusantara. Karena itu, TNI sebaiknya tetap dalam posisi netral,” kata Rommy, Minggu (20/6).

Rommy menambahkan, keberpihakan TNI kepada partai tertentu, meskipun sekadar memilih, akan berpotensi menggiring tentara kepada ketidakutuhan TNI. Ia mencontohkan peristiwa yang terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru.

"Orde Lama dan Orde Baru mengajarkan kita bahwa mempolitisasi TNI akan membahayakan negara,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat bahwa TNI harus diberi hak untuk memberikan suara pada Pemilu jika tidak ada lagi hambatan yang mengganggu kekompakan TNI. Gagasan Presiden didukung Partai Keadilan Sejahtera yang menutup Musyawarah Nasional keduanya pada Minggu (20/6).

Arie Firdaus 
Advertising
Advertising


Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya