Mahasiswa Masih Bawa Bukti Peluru

Reporter

Editor

Rabu, 29 Oktober 2003 08:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mahasiswa masih membawa satu barang bukti peluru kasus Semanggi I. Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat Panitia Khusus Kasus Trisakti, Semanggi I dan II dengan Aliansi Korban Kekerasan Negara (AKKRA) Selasa (6/3) siang di Ruang Rapat D Nusantara II DPR/MPR. “Kami masih punya pelor (peluru) satu,” ujar Bona, salah satu anggota aliansi ini kepada peserta Panitia Khusus ini. Menurutnya, peluru ini sudah berkarat karena sudah berumur hampir dua tahun. Peluru ini sengaja tidak diberikan ke penyidik karena mereka tidak percaya dengan pihak militer yang menangani. “Kami tidak percaya terhadap Puspom (Pusat Polisi Militer),” lanjut mahasiswa Universitas Jakarta ini.

“Aparat sudah lama mencari (peluru) ini, “ kata Bona kepada Tempo Interaktif. Ia juga menyampaikan bahwa peluru ini didapat dari salah satu tubuh korban yang meninggal. Namun ia menolak untuk memberitahu dari tubuh korban yang mana. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan dan demi keselamatan mereka juga. Bona khawatir jika barang bukti ini jatuh ke tangan aparat, justru akan dihilangkan.

Rapat ini dimulai dengan pemutaran video yang terjadi pada 24 September 1998, saat Semanggi I terjadi. Orang-orang yang datang dibawa ke suasana saat kasus penembakan ini terjadi. Dimulai dengan mulai bergerombolnya massa sehabis salat Jumat sampai konferensi pers pada malam harinya. Sehabis itu dibacakan temuan kronologis dari mahasiswa Atmajaya dan mahasiswa Institute Teknologi Indonesia untuk kasus Semanggi I dan temuan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia untuk kasus Semanggi II.

Mereka juga menyesalkan panitia khusus ini yang diketuai Panda Nababan ini tidak serius menangani kasus ini. “Hal ini bisa dilihat secara kuantitas anggota DPR yang datang sangat sedikit, berbeda dengan Pansus Buloggate,” kata Bona lagi.

Namun Panda mengelak minimnya kedatangan anggota DPR ini karena kurang minatnya anggota dewan. Panda berkilah bahwa yang penting kualitas bukannya kuantitas.

AKKRA juga menyampaikan penolakan terhadap skenario adanya pihak ketiga. Seperti diketahui sebelumnya, Mantan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jendral Nugroho Jayusman dan Mantan Panglima Kodam Jaya Letnan Jendral Djadja Suparman yang menyatakan ada pihak ketiga dalam kasus Semanggi I. Bahkan secara jelas Nugroho menyebutkan bahwa pihak ketiga itu bukan dari kalangan militer.

Advertising
Advertising

Sehabis AKKRA, panitia ini menghadirkan Inspektur Polisi I (Polwan) Anneke Wacano. Polwan ini dihadirkan karena pernah bersaksi menyaksikan tentara menembakan senjata di bawah jembatan laying pada kasus Trisakti. Sementara Rabu (7/3) siang besok Panitia Khusus ini akan memanggil dr Mun’im Idris, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK-UI dan dr. Budi Sampurna,SH,SpF, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK-UI. (Anggoro Gunawan)

Berita terkait

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

5 menit lalu

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

Haedar Nashir berpesan kepada punggawa Timnas U-23 dan para pendukungnya menyikapi kekalahan itu dengan bijaksana.

Baca Selengkapnya

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

10 menit lalu

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Indonesia Kembali Ungguli Korea Selatan 2-1

11 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Indonesia Kembali Ungguli Korea Selatan 2-1

Jonatan Christie menyudahi perlawanan sengit Cho Geon Yeop lewat pertarungan sengit tiga game di perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

11 menit lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

12 menit lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

13 menit lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

17 menit lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

19 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

19 menit lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

20 menit lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya