ICW: Pengadaan Online Hemat Biaya 30 Persen Dibanding Manual

Reporter

Editor

Jumat, 28 Mei 2010 15:15 WIB

Seorang wanita mencoba sistem penggunaan internet untuk Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di gedung KPK, Jakarta. Tempo/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengadaan barang dan jasa dengan cara e-procurement atau online dinilai bisa menghemat biaya dan mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme, dibandingkan dengan cara manual.

"Pengadaan secara elektronik juga bisa menghemat biaya hingga 30 persen per pelelangan," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Ibrahim Fahmi Badoh usai diskusi di kantor Komite Penyelidikan dan Pemberantasan, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah, Jum'at (28/5).

E-procurement adalah proses pengadaan barang atau jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis website atau internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

"Karena lelang dilakukan secara terbuka. Dokumen perusahaan juga bisa dilihat semuanya," kata Badoh. Namun Badoh mengakui lelang secara e-procurement belum bisa mencegah permainan rekanan melalui spesifikasi.

Sebab, jika bermain di spesifikasi barang maka permainannya sudah dari hulu ke hilir. Badoh mendesak agar semua kabupaten/kota beserta instansi pemerintah segera melaksanakan proses lelang secara online.

Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah, Eko Haryanto menyatakan hingga kini baru ada tiga institusi di Jawa Tengah yang melaksanakan lelang e-procurement, yakni Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen, dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Universitas Diponegoro Semarang.

Eko menambahkan sebenarnya sudah ada 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang sudah mengikuti traning pengadaan secara e-procurement tapi hingga kini belum diimplementasikan.

Daerah tersebut diantaranya Banyumas, Brebes, Klaten, Pemalang, Purbalingga, Kabupaten Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Kota Semarang, serta Kota Tegal.

Eko mendesak agar seluruh pengadaan di Jawa Tengah menggunakan cara e-procurement. "Karena lebih transparan," katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

28 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Sembarang Perkara Pidana Bisa Menggunakan Restorative Justice

1 Oktober 2022

Tak Sembarang Perkara Pidana Bisa Menggunakan Restorative Justice

Walau tergolong produk hukum yang baru di Indonesia, restorative justice telah diterapkan dalam beberapa perkara pidana

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya