Rumah Warga Retak Akibat Survei Seismik ExxonMobil  

Reporter

Editor

Minggu, 16 Mei 2010 11:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jombang - Belasan rumah warga di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur retak akibat aktivitas survei seismik yang dilakukan PT Sari Pari Geosains, perusahaan rekanan survei yang ditunjuk perusahaan minyak dunia, ExxonMobil.

”Ada sekitar 16 rumah yang dindingnya retak-retak,” kata Ngadianto, Ketua RT 12/RW 5 Desa Sumbermulyo, Minggu (16/05).

Sudah beberapa bulan ini ExxonMobil terus melakukan survei di beberapa kecamatan itu. Mereka hendak mencari sumber minyak baru di kawasan Jombang. Namun, sebelum ladang dibuka, Exxon lebih dulu harus melakukan survei kondisi geologi. Selain itu, Exxon juga harus mengetahui kandungan minyak yang ada di bawah permukaan bumi Jombang.

Banyaknya rumah yang retak itu akibat ledakan dinamit yang dilakukan petugas survei di sekitar pemukiman warga. Getaran akibat ledakan terasa sangat keras. Bahkan, getaranya mampu mengguncang rumah milik Ngadiono yang berjarak beberapa meter dari pusat ledakan. ”Rumah saya juga retak-retak,” kata dia.

Tembok di rumah Ngadiono retak antara 4 hingga 5 meter. Beberapa bagian rumah yang retak di antaranya bagian depan, tengah, dan belakang.

Keluhan serupa dikatakan Khoiul Anam, warga lainnya. Tembok depan rumahnya mendadak menganga sepanjang 7 meter. Dia juga mengaku kecewa dengan petugas survei yang sempat mengatakan ledakan dinamit tidak akan memiliki dampak.

Menurut Khoirul, sebenarnya warga di desa itu sudah mendapat ganti rugi dari perusahaan, termasuk Ngadianto dan dirinya. Hanya saja, ganti rugi keretakan rumah akibat ledakan dinamit itu tak sebanding dengan parahnya kerugian. Khoirul mengatakan ganti rugi perbaikan hanya dibayarkan sebesar Rp 900 ribu. “Jumlah itu sangat jelas kurang,” keluhnya.

Sementara itu, Divisi Humas PT Sari Pari Geosains, Susanto, membenarkan munculnya retakan di rumah warga akibat survei seismik ini. Hanya, dia lebih memilih menyalahkan kondisi rumah warga. Ia menuding penyebab retakan karena rapuhnya konstruksi rumah warga.

Selain itu, kondisi tanah di wilayah Sumbermulyo termasuk kategori tanah tak gerak atau tak stabil. Hal itu menyebabkan tembok rumah mudah retak jika terjadi goncangan pada tanah. PT. Sari Pari mengaku sudah memberi ganti rugi atas kerugian itu. Ganti rugi disesuaikan dengan kerusakan antara Rp 800 ribu hingga Rp 1,3 juta. ”Sudah kami bayarkan,” ujarnya.

Pihak Exxon sendiri hingga berita ini diturunkan belum dapat dimintai konfirmasi.


MUHAMMAD TAUFIK

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tekan Harga, BPH Migas Tak Masalah Tarif Iuran Gas Pipa Dihapus

18 Februari 2020

Tekan Harga, BPH Migas Tak Masalah Tarif Iuran Gas Pipa Dihapus

BPH Migas menyatakan siap bila tarif iuran gas pipa dihapus untuk menekan harga gas industri.

Baca Selengkapnya

Revisi Skema Gross Split, Arcandra Tahar Jelaskan Insentif Baru

8 September 2017

Revisi Skema Gross Split, Arcandra Tahar Jelaskan Insentif Baru

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mensosialisasikan regulasi baru tentang skema bagi hasil kotor (gross split) minyak dan gas bumi.

Baca Selengkapnya

Menteri Jonan Heran dengan Tarif Tol Pipa Gas

3 Mei 2017

Menteri Jonan Heran dengan Tarif Tol Pipa Gas

Menurut Jonan, distribusi gas seharusnya seperti jalan tol bagi kendaraan bermotor, yang tarifnya tetap setiap mobilnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Sinyal Hapus Pajak Migas

1 November 2016

Pemerintah Beri Sinyal Hapus Pajak Migas

Pemerintah membuka opsi untuk menghapuskan pajak kegiatan hulu minyak dan gas, guna menekan harga gas untuk industri.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Keberatan atas Pemangkasan Cost Recovery

20 Oktober 2016

SKK Migas Keberatan atas Pemangkasan Cost Recovery

Amien menyebutkan, jika cost recovery dipotong, itu sama saja dengan memotong investasi yang bisa berdampak buruk.

Baca Selengkapnya

Menteri Darmin: Sektor Migas Harus Jadi Industri Prioritas  

25 Mei 2016

Menteri Darmin: Sektor Migas Harus Jadi Industri Prioritas  

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan berupaya memberikan perhatian pada sektor migas.

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Jatah Gas Pasar Domestik Tak Terserap

2 November 2015

SKK Migas: Jatah Gas Pasar Domestik Tak Terserap

SKK Migas menyatakan masih banyak alokasi gas untuk pasar domestik yang tidak terserap.

Baca Selengkapnya

Perumusan Perpres Tata Kelola Gas Masih Alot  

23 Oktober 2015

Perumusan Perpres Tata Kelola Gas Masih Alot  

Badan penyangga hanya bertugas mengumpulkan gas dari semua

lapangan untuk kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Akan Potong Rantai Perizinan Investor Migas

30 September 2015

SKK Migas Akan Potong Rantai Perizinan Investor Migas

SKK Migas akan memangkas panjangnya rantai perizinan bagi KKKS atau investor Migas yang masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Petrolium Fund Sebaiknya Tidak Untuk BBM  

18 September 2015

Petrolium Fund Sebaiknya Tidak Untuk BBM  

Petrolium fund harus digunakan untuk kegiatan produktif.

Baca Selengkapnya