Empat Mahasiswa Al Azhar Utusan Sambas Kelaparan di Mesir
Kamis, 22 April 2010 09:37 WIB
TEMPO Interaktif, Pontianak - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat, Prabasa Anantatur, menyesalkan tindakan Bupati Sambas Burhanudin yang tidak mengirim dana beasiswa bagi empat perwakilan mahasiswa terbaik asal Sambas yang dikirim belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada tahun 2007.
Mahasiswa-mahasiswa itu seringkali mengadu menderita kelaparan kepada orang tuanya yang memiliki kehidupan ekonomi pas pasan.
"Dana beasiswa itu kan sudah dianggarkan di APBD kok, infonya Rp 87 juta per tahun untuk keempat mahasiswa itu. Lalu dikirim tidak utuh, dan tahun ini malah delapan bulan tidak pernah dikirim. Harus ada sanksi, ke mana dana-dana itu. Harus diperiksa, bila perlu laporkan ke polisi kalau ada penyelewengan," ujarnya.
"Bupatinya kok tidak mengontrol anak buahnya, ini memalukan. Mereka dikirim untuk kemajuan masa depan Sambas," kata Prabasa kepada Tempo, Kamis (22/4).
Prabasa, yang juga Ketua Partai Golkar, dan pernah menjabat Wakil Bupati Sambas ini minta Pemda Sambas mengirim sesegera mungkin.
Menurut Harnoli, salah satu orang tua mahasiswa yang dikirim ke Mesir, anaknya Mislinda sering menelepon dirinya dengan menangis bahwa dia dan rekan-rekannya sering menderita kelaparan dan harus berjalan kaki untuk kuliah karena tidak ada biaya dan ongkos untuk naik bus.
Bahkan, untuk bertahan hidup keempat mahasiswi itu membuat kue seadanya untuk dijual, namun tidak begitu laku, karena orang Mesir kurang suka kue buatan khas indonesia.
Harloni mengaku sudah berusaha mengadukan hal tersebut kepada Bupati Sambas, namun selalu
dikatakan sibuk oleh ajudan bupati. Bupati Sambas belum dapat dihubungi. Pesan yang dikirim Tempo hingga kini belum dijawab.
HARRY DAYA