Kasus Mata Bayi, Kepolisian Akan Gelar Perkara di Kepolisian Jawa Timur

Reporter

Editor

Senin, 5 April 2010 10:46 WIB

TEMPO Interaktif, Sumenep - Kepolisian Resor Sumenep akan melakukan gelar perkara kasus mata copot yang menimpa bayi Rendi Nurriizki ke Kepolisian Daerah Jawa Timur. "Kami sudah mengirimkan surat permohonan gelar perkara," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumenep Inspektur Satu Andi Lilik, Senin (5/3).

Gelar perkaran ini, kata dia, dilakukan untuk memastikan ada tidaknya unsur tindak pidana yang dilakukan Rumah Sakit Moh Anwar sehingga mengakibatkan mata Rendi yang saat itu baru berusia satu pekan copot. Rencananya kasus ini akan dianalisa oleh pakar pidana Polda Jawa Timur. Hasilnya akan dijadikan keputusan apakah akan melanjutkan kasus ini ke pengadilan atau sebaliknya penyidikannya dihentikan karena tidak ditemukan pelanggaran.

Sejauh ini polisi Sumenep sudah memeriksa lebih 12 saksi, mulai dari perawat, direktur rumah sakit, tiga dokter spesialis mata dan kandungan serta saksi ahli dari Ikatan Dokter Indonesia Jawa Timur. Andi Lilik mengatakan dari keterangan para saksi, kesimpulan sementara menyatakan tidak ada prosedur medis yang dilanggar Rumah Sakit Moh Anwar. "Inilah mengapa sampai sekarang kami bingung menetapkan tersangka," ujarnya.

Kuasa hukum korban Zamrud Khan menilai kebingunan polisi dalam menuntaskan kasus kliennya karena polisi kurang gigih mengolah barang bukti. Mestinya, kata dia, polisi tidak perlu bingung untuk menetapkan tersangka karena bukti bola mata yang copot, salep hitam yang dioleskan ke mata Rendi oleh dokter sebelum copot sudah di tangan polisi. "Kasus ini condong akan dihentikan," Zamrud menduga.

Dia menambahkan kasus ini sebenarnya bisa tidak sampai ke polisi, jika sejak awal Rumah Sakit Moh Anwar tidak lari dari tanggung jawab. "Jika saja pihak rumah sakit mau melakukan operasi supaya mata Rendi normal kembali, kami tidak akan menuntut," terangnya.

Zamrud menambahkan, hingga kini pihak korban masih membuka pintu mediasi, namun pihak rumah sakit tidak menggubris. "Buat apa kami menang di pengadilan, kalau Rendi cacat seumur hidup, kami hanya ingin mata Rendi normal semua," ungkapnya.

Rendi Nurrizki merupakan bayi korban malpraktek saat menjalani perawatan mata di Rumah Sakit Mohammad Anwar, Sumenep, September 2009. Akibat kesalahan tersebut mata bayi yang menginjak usia seminggu copot. Kini kasusnya ditangani kepolisian setempat.

Advertising
Advertising

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

9 Desember 2023

7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

Asam folat menjadi perbincangan publik usai cawapres Gibran Rakabuming Raka salah menyebut nutrisi ibu hamil menjadi asam sulfat. Padahal, asam folat mengandung beragam manfaat kesehatan, berbeda dari asam sulfat.

Baca Selengkapnya

Australia Minta Maaf atas Tragedi Thalidomide, Penyebab Bayi Cacat Lahir

13 November 2023

Australia Minta Maaf atas Tragedi Thalidomide, Penyebab Bayi Cacat Lahir

Australia mengeluarkan permintaan maaf nasional kepada semua warga negara yang terkena dampak "tragedi Thalidomide" yang sebabkan bayi cacat lahir

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Bantu Bayi Lahir Sempurna, Asam Folat Bisa Cegah Berbagai Penyakit untuk Ibu Hamil

2 Februari 2023

Tak Hanya Bantu Bayi Lahir Sempurna, Asam Folat Bisa Cegah Berbagai Penyakit untuk Ibu Hamil

Asam folat atau vitamin B kompleks bisa mengurangi risiko berbagai penyakit untuk ibu hamil.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Infeksi Penyebab Bayi Cacat Lahir

3 Oktober 2022

Inilah 5 Infeksi Penyebab Bayi Cacat Lahir

Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.

Baca Selengkapnya

Kenali Anencephaly, Kondisi Bayi Cacat Lahir di Kepalanya

15 September 2022

Kenali Anencephaly, Kondisi Bayi Cacat Lahir di Kepalanya

Kondisi bayi cacat lahir ini mempengaruhi sekitar tiga kehamilan per 10.000 di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Wanita Inggris Gugat Dokter Ibunya karena Ia Lahir Cacat

4 Desember 2021

Wanita Inggris Gugat Dokter Ibunya karena Ia Lahir Cacat

Pengadilan Inggris memenangkan gugatan seorang atlet berkuda terhadap dokter ibunya karena dinilai lalai sehingga lahir dengan penyakit spina bifida

Baca Selengkapnya

5 Infeksi Ibu Hamil yang Bisa Menyebabkan Cacat Lahir pada Bayi

7 April 2021

5 Infeksi Ibu Hamil yang Bisa Menyebabkan Cacat Lahir pada Bayi

Saat hamil, wanita rentan terhadap jenis infeksi tertentu yang bisa mendatangkan konsekuensi serius bagi bayi.

Baca Selengkapnya

Waspada, Diabetes saat Hamil Bisa Akibatkan Cacat pada Bayi

26 Oktober 2018

Waspada, Diabetes saat Hamil Bisa Akibatkan Cacat pada Bayi

Diabetes sudah terkenal menjadi salah satu penyakit yang memiliki dampak sangat buruk bagi tubuh. Waspada berbagai dampak diabetes saat hamil.

Baca Selengkapnya

80 Persen Penderita Trisomy 13 Meninggal Sebelum Berusia Setahun

23 November 2017

80 Persen Penderita Trisomy 13 Meninggal Sebelum Berusia Setahun

Bayi Adam Fabumi menderita Trisomy 13. Dokter mengatakan 80 persen penderita Trisomy 13 meninggal sebelum berusia setahun.

Baca Selengkapnya

Sebelum Diketahui Trisomy 13, Adam Fabumi Alami Sakit ini

23 November 2017

Sebelum Diketahui Trisomy 13, Adam Fabumi Alami Sakit ini

Ibu Adam Fabumi, Ratih Megasari mengatakan sejak pekan pertama, Adam Fabumi sudah sering biru sehingga bolak-balik rumah sakit.

Baca Selengkapnya